NAMA :
LIA NURCAHYANTI
NPM :
54412189
KELAS
: 4IA23
MATKUL :
PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA
DOSEN :
Dr. Rina Noviana, Skom,. MMSI
Analisis SWOT untuk Proses Bisnis pada Web
Metode analisis SWOT
merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang
berbeda, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities) yang ada, kemudian
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Dengan saling
berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini memberikan kemudahan
untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan. Untuk menyempurnakan atau
melengkapi pemahaman tentang analisis SWOT, maka saya akan memberikan bagaimana
contoh analisis SWOT suatu perusahaan.
Contoh
Analisis SWOT Perusahaan
Dengan adanya contoh
analisis SWOT, maka sangat berharap anda bisa memahaminya secara keseluruhan
mengenai analisis SWOT. Perlu di pahami, inti analisis SWOT ini adalah menilai
dalam/internal perusahaan dengan melihat kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses),
kemudian menilai luar/eksternal perusahaan dengan melihat peluang
(Opportunities) dan ancaman (Threats).
Analisis
SWOT pada Perusahaan NOKIA
Strengths
(Kekuatan)
1.
Pengalaman
Bagaimana
tidak, NOKIA masuk dunia mobile mulai dari tahun 1968-1991 dan pada tahun 1992
sudah mulai meluncurkan ponsel GSM dengan produk Nokia 1011.
2.
Jaringan Terbesar Penjualan &
Distribusi
Nokia
merupakan brand yang telah melekat di hati para kosumen dan merupakan perintis
ponsel yang saat ini sangat di butuhkan oleh seluruh dunia, jadi wajar saja
kekuatannya terletak pada terbesar penjualan dan distribusinya.
3.
Hubungan Pelanggan yang Kuat
Bicara
brand NOKIA maka hampir seluruh dunia mengenal merk ponsel ini, pelanggan yang
loyal serta setia pasti susah untuk pindah ke lain hati.
4.
Berbagai Macam Produk untuk Semua Kelas
Tidak
hanya sebatas hubungan pelanggan yang kuat, Nokia juga memanjakan konsumennya
dengan berbagai macam produk yang sesuai kelas.
Weaknesses
(Kelemahan)
1.
Kurang Gaya Dalam Produk Murah
Memang
sudah wajar, harga menentukan sebuah kualitas ataupun tampilannya. Tetapi ini
menjadi kelemahan yang mana produk China dapat membuat replika dengan gaya
eksklusif tetapi tetap dengan harga yang sangat murah.
2.
Kehilangan Pangsa Pasar
Untuk
saat ini Nokia memang telah kehilangan pasarnya setelah symbian tidak lagi
update, lalu di akuisisi oleh Microsoft dengan OS Windows Phone.
Opportunities
(Kesempatan)
1.
Pertumbuhan Pasar Baru
Dengan
pertumbuhan pasar/trend baru, yaitu handphone berbasis smartphone maka ini
menjadi suatu peluang untuk berkonstrasi pada meningkatkan kualitas smartphone.
Threats
(Ancaman)
1.
Ponsel China
Ponsel
China merupakan suatu ancaman yang sangat serius bagi Nokia, karena dengan
fitur yang cukup hampir sama, mereka berani menjual dengan harga murah dan ini
pun menjadi sebuah perang harga.
2.
Pesaing Seperti Samsung & Apple
Dari
tahun 2000 an – 2010 Nokia memang tiada tandingannya dalam hal ponsel, karena
memang memberikan setiap kebutuhan para konsumen, akan tetapi mulai tahun 2011
para pesaing Nokia (khususnya Samsung dan Apple) mulai melejit
Analisis
SWOT pada PT Pertamina (PERSERO)
Strength
(Kekuatan)
1.
Menyediakan produk yang berkualitas
tinggi
Produk
dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia internasional. Diantaranya
produk oli dari PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.
2.
Memiliki pelayanan yang baik
Untuk
pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Indonesia
bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.
3.
Sumber daya manusia yang handal
SDM
di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah profesional di
bidangnya. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang sudah teruji. Selain itu
pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis banyak diikuti oleh
para karyawan, yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya.
4.
Pengalaman di bidang migas
PERTAMINA
sudah bergerak di bidang migas di indonesia sejak tahun 1968. Dengan pengalaman
yang cukup lama di bidang migas, faktor ini dapat menjadi salah satu nilai
tambah. Pengalaman dan pengakuan dari dunia internasional berhubungan dengan
dunia migas menjadikan PERTAMINA cukup disegani dibidang migas.
5.
Penggunaan teknologi informasi yang
terintegrasi
Teknologi
informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi dan mendukung proses bisnis
perusahaan. Dengan adanya Divisi SBTI, ini menunjukkan adanya kepedulian yang
cukup tinggi dari pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi informasi.
Weaknesses
(Kelemahan)
1.
Kurangnya modal
Kendala
PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak manajemen membangun kerjasama
dengan pihak asing untuk melakukan tersebut.
2.
Penempatan karyawan yang tidak sesuai
dengan kemampuan
Sumber
daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan dan penggunaannya tidak
maksimal sehingga menggurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.
3.
Jumlah armada yang kurang
Peningkatan
permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang tinggi dapat
terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut barang yang ada sekarang
ini.
4.
Ketergantungan pasokan pada satu
pemasok, sehingga apabila terjadi keterlambatan pasokan produk akan mengganggu
operasional perusahaan.
Opportunities
(Peluang)
1.
Pasar bisnis yang masih tinggi
2.
Harga jual yang murah
PERTAMINA
dapat menjual BBM dengan harga murah karena pemanfaatan dari subsidi
pemerintah. Hal ini dapat digunakan PERTAMINA sebagai salah satu kesempatan
untuk menguasai pasar migas di Indonesia.
3.
Sumber daya migas yang masih cukup
tinggi
Sumber
cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak yang belum
tereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan PERTAMINA untuk meningkatkan
penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.
Threats
(Ancaman)
1.
Masuknya pihak swasta untuk beroperasi
di bidang Non-BBM
Dengan
masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM cakupan pasar PERTAMINA
dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi berkurang. Hal ini menjadikan pendapatan
PERTAMINA menjadi berkurang.
2.
Makin banyaknya pihak swasta yang
melakukan eksplorasi migas di wilayah Indonesia.
3.
Pasar bebas
Dengan
adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang migas
diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah Indonesia. Hal ini
akan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.
4.
Image bahwa produk yang ditawarkan
kompetior (Shell dan Petronas) memiliki tingkat kualitas yang lebih baik
menjadikan ketertarikan konsumen untuk berganti produk konsumsi.
Sumber :