Masinis adalah sosok utama yang kita
ingat ketika kita menyebutkan kendaraan panjang layaknya ular besi. Pekerjaan yang
menugaskan ia untuk berpergian mengendarai kereta api mengantarkan banyak orang
ke tujuannya masing-masing.
Asisten Masinis adalah sosok kedua
dibalik sosok Masinis. Dimana ia bertugas pemimpin perjalanan dan kondektur
dalam kereta api menemani sang Masinis.
Teknisi Kereta Api juga turut berperan
penting dalam kereta api. Dimana ia akan menangani beberapa problema yang
berada dalam kereta api dalam bidang teknik.
Ketiga bagian pekerjaan itu mengingatkan
sosok pahlawan beberapa waktu silam. Pada tanggal 19 Desember 2013 pukul 11.29
siang yang lalu tepat di Pintu Perlintasan KRL Serpong – Tanah Abang (tepatnya
Bintaro), terjadi kebakaran hebat yang mengakibatkan delapan orang tewas dan
banyak juga orang yang luka-luka atas kejadian tersebut. Benturan maut antar
KRL jurusan Serpong – Tanah Abang dan mobil tanki BBM ternyata membuat kobaran
api membesar dan sulit dikendalikan. Kendaraan yang lalu lalang sejenak
terhenti dan menjadi saksi tragedi yang tak pernah diduga seperti ini. Tidak disangka,
korban didalamnya adalah sosok pahlawan orang banyak di hari itu. Iya, dia
Masinis (Darman Prasetyo), Asisten Masinis (Agus Suroto), serta Teknisi kereta
Api (Sofyan Hadi).
Dibalik cerita menurut beberapa sumber..
Salah satu kru itu memerikan peringatan
pada para penumpang untuk segera pindah ke gerbong belakang, dan kru meyakinkan
bahwa akan terjadi tabrakan yang tidak dapat dihindarkan. Dan kemudian salah
satu kru itu masuk lagi ke dalam kabin yang letaknya dekat dengan gerbong
khusus wanita. Ketiga kru tersebut dalam keadaan genting, bagaimana tidak? Mereka
berada tepat di bagian kabin (bagian yang paling depan dan sudah pasti
berbahaya ketika tabrakan itu terjadi), namun mereka tetap setia melakukan
tugasnya dan bertahan walaupun harus merenggut nyawanya sekalipun. Dan tabrakan
itu akhirnya terjadi dan menyebabkan ledakan dan kebakaran, karena benturan
keras dengan truk tanki bermuatan BBM.
Keluh kesah sanak saudara yang
ditinggalkan oleh pahlawan Kereta Api saat itu:
1.
Sosok Darman Prasetyo
Beliau adalah
ayah yang baik, dan ayah yang bertanggung jawab. Dengan jarak yang sangat jauh
dari lokasi dinas, ia tak luput memberikan kabar pada anak serta istri
tercintanya. Beliau dikenal sosok yang cukup humoris dan juga rajin beribadah. Dengan
hati terpukul Riza (istrinya) harus menerima takdir yang mengatakan bahwa
Darman telah tiada di hari itu akibat kecelakan maut yang terjadi. Ia meninggalkan
istri tercintanya dan buah hati kesayangannya, Faris demi tanggung jawab atas
tugasnya.
2.
Sosok Sofyan Hadi
Sosok pria
berumur 25 tahun ini, memiliki keinginan yang sangat dalam untuk mengabdikan
dirinya pada kereta api. Beliau selalu mencari rekruitmen dari PT KAI agar ia
mampu bekerja di kereta api. “Mah, hidup matiku hanya untuk kereta api, Mah”
tutur kata Sofyan pada Ibunya. Dan ternyata Tuhan menjawab perkataannya. Kini ia
telah tiada di lokasi kecintaannya, ditempat ia bertugas dengan tanggung jawabnya
sebagai teknisi Kereta Api.
3.
Sosok Agus Suroto
Sosok yang
baru menjadi Assisten Masinis selama kurang lebih 7 bulan ini mengaku bangga
dan bahagia karena menjadi Assisten Masinis. Orang tua yang ditinggalkan pun
sangat shock dan tak mampu menahan isak tangis atas kesedihan ini. “Beliau
sangat bangga bekerja sebagai Assisten Masinis”, kata Sudarsono (Kakak Agus).
~ Untukmu Pahlawan Kami ~
Bagai bunga
yang berguguran bukan di waktu semi
Bagai angin
topan yang menghempas begitu keras
Tak disangka..
Iya, benar tak
disangka..
Kejadian di
waktu silam yang merenggut engkau, Pahlawan kami..
Berdinaskan gagahnya
ular besi di panjangnya perintasan
Dengan bijak
kau ambil keputusan terbaik
Demi keselamatan
mereka
Kau turun ke medan
api untuk menerjang perlawanan..
Perlawanan untuk
keselamatan mereka
Perlawanan untuk
kebahagiaan mereka
Perlawanan demi
kesetiaan tugas
Serta
Perlawanan demi
tanggung jawab...
Wahai pahlawan..
Kami tak
pernah luput atas jasamu yang telah membawa kami kembali melihat dunia
Membawa kami
kembali merasakan indahnya kota
Membawa kami
kembali pada keluarga kami
Wahai pahlawan..
Maafkan kami
yang telah mengacuhkan perintahmu untuk menyelamatkan diri
Maafkan kami
yang telah mengabaikan keselamatan..
Tapi engkau
memang benar pahlawan..
Dengan besarnya
kobaran api tak membuatmu jera untuk tetap mengutamakan keselamatan kami..
Dengan kondisi
yang sebelumnya kau telah mengerti apa yang akan terjadi,
Tak ada
sedikitpun niatan untuk melarikan diri dari tanggung jawab..
Kau tetap
memikirkan keselamatan kami,
Kau tetap
memikirkan resiko terkecil meskipun kau harus pergi meninggalkan segalanya..
Yaa Allah..
Kam memohon
pada-Mu..
Ampuni dosa-dosa
mereka, yaa Allah..
Berikan mereka
tempat terindah-Mu
Berikan mereka
cahaya yang sangat terang benderang dijalan-Mu
Berikan mereka
ruangan yang sangat sejuk dalam kuburnya
Yaa Allah..
Ringankan beban
mereka yang telah ditinggalkan sang Pahlawan..
Berikan
ketabahan berlebih untuk keluarga yang ditiggalkannya..
Untuk kekasih
tercintanya yang setia menemaninya..
Untuk istri
tercinta yang setia menunggu kabar darinya..
Untuk anak
tersayang yang selalu menanti kehadirannya..
Dan untuk
orang tuanya yang telah mendidik serta merawat hingga mereka menjadi pahlawan..
Amiin Yaa
Robbal ‘alamiin.. ~
Jerih payahmu akan selalu terukir, wahai
Pahlawan Kereta Api (Tragedi 9 Desember 2013)
0 comments:
Post a Comment