Maaf bila kehadiranku tak diinginkan olehmu.
Maaf bila waktuku selalu habis dengan mengisi ruang otakku
untuk memikirkanmu.
Maaf bila apa yang aku lakukan terkadang terlihat bodoh dan
selalu saja melibatkan sosok dirimu. Bukan untuk bertindak bodoh, tapi aku
ingin mendapatkan perhatianmu meskipun hanya sedikit.
Maaf bila canda-candaku terlihat membosankan saat aku sedang
bersamamu. Bukan maksudku ingin membawamu dalam kejenuhan, tapi aku ingin
mencoba mengukir garis tawa dari raut wajahmu.
Maaf bila apa yang aku beri tak selalu sesuai dengan apa
yang kau inginkan. Bukan maksudku ingin selalu memberi, tapi aku hanya ingin
menciptakan sebaris senyum dari bibirmu meski hanya sebentar.
Maaf bila segala yang ada pada diriku tak mampu menjadikanmu
sempurna. Bukan maksudku untuk merendahkan diri, tapi aku harus sadar dengan
diriku sendiri. Bagaimana aku, dan bagaimana sempurnanya dirimu.
Maaf bila apa yang selama ini terjadi hanya membuatmu
semakin jera bersamaku. Bukan karna aku bosan memperlakukan dirimu, tapi aku
gundah bagaimana cara agar senyumanmu tak luntur dari sosok dirimu.
Maaf bila aku tak sengaja membuatmu kesal dengan tingkah
laku-tingkah laku kecilku yang kadang terlihat konyol. Bukan maksudku ingin
membuatmu marah, tapi aku ingin tahu bagaimana kau pedulinya padaku.
Maaf bila aku tak bisa membuatmu selalu merasa dalam
kenyamanan.
Maaf bila aku terlalu lama menatapmu ketika kau sedang
berbicara padaku. Bukan maksudku ingin mengganggu bicaramu, tapi aku hanya
ingin melihatmu lebih lama dan memastikan apa yang aku lihat bukanlah hanya sekedar
bayangan.
Maaf bila aku selalu meminta waktu dalam kesibukanmu untuk
menuruti segala kemauan kecilku. Bukan maksudku ingin mengganggu waktumu, aku
hanya ingin ada disela-sela kesibukanmu dan ingin membuatmu tak merasakan lelah
dalam kesibukanmu.
Maaf bila terkadang aku lebih memilih diam dihadapanmu,
dibanding bicara padamu apa yang aku rasakan dan apa yang aku inginkan. Karena aku
tak ingin membuatmu terbebani dengan apa yang aku rasakan dan apa yang aku
inginkan.
Maaf bila terkadang aku selalu membuang muka saat aku sibuk
dengan kesendirianku. Bukan untuk menghindari, tapi agar kau tak memandang
wajahku dan tak mengetahui bahwa mataku mulai berlinang saatku mengingat bahwa kita mungkin tak bisa bersama dalam waktu yang lama.
Maaf bila diam-diam aku meneteskan air mata saat aku merasa
kau mulai menjauh.
Maaf bila diam-diam hatiku merasa sakit saat melihat keadaan
yang tak memihak pada kebahagiaanku.
Maaf bila terkadang aku lebih memilih menghindar dari pandanganmu saat aku mulai merasakan sedih. Bukan maksudku ingin pergi meninggalkanmu, tapi agar kau tak menatap jelas mataku saat aku mulai meneteskan airmata.
Twitter: @Lya_cahyanth
0 comments:
Post a Comment