Mengapa jemari ini tak pernah bosan menulis
tentangmu yaa..
Entahlaah ~
Hey kamu yang sudah membuatku bangkit dan kini
aku termangu mempertanyakanmu..
Aku ingin bertemu denganmu lagi, aku ingin
bersama dalam rangkul hangatmu lagi saat itu.
Mengapa seketika aku membayangkanku saja hati
ini sudah berdegup-degup?
Aku tak pernah memilikimu, mengapa aku bahagia
saat aku bersamamu. Entah mengapa aku merasa kamu menciptakan kenyamanan yang
berbeda untukku, apa perasaanku saja ya..bagaimana denganmu?
Ah aku selalu bingung dengan
pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dalam hati ini. Pertemuan singkat itu
sama sekali diluar dugaanku memang. Namun bagiamana dengan kedepannya? Apa kita
tidak ditakdirkan untuk menjadi satu? Apa kita ditakdirkan hanya saling tau dan
kenal begitu saja?
Jika pertanyaan terakhir itu memang benar, ah
rapuh sekali hati ini menerima takdir. Hati ini begitu terperanjat pada tambang
besar dan bagaikan terlempar jauh ke dalam jurang yang tak terukur sedalam apa.
Aku pasti merasakan sakit hati yang begitu dalam apabila kita memang hanya
ditakdirkan hanya sekedar saling tau. Loh, mengapa aku sakit hati? Aku bukan
siapa-siapa, kau dan aku baru saja melewati perkenalan yang tak terduga bukan?
Ah, mungkin aku saja yang terlalu bodoh. Aku
begitu mudahnya menjatuhkan hati ini pada orang yang baru saja ku kenal.
Tapi..
Tapi entah mengapa pada dirimu aku temukan
sosok yang berbeda. Aku tak pernah seperti ini sebelumnya. Aku seperti ini
hanya denganmu, merasakan getar-getar kenyamanan yang sudah lama tak kutemukan
lagi dan kini berada diatas pundakmu yang menjadi sandaranku saat ku terkantuk.
Hangatnya genggaman tanganmu saat itu memang
menghangatkan tanganku yang sedang menggigil dingin karna udara AC yang menusuk
pori-pori kulit ini. Sentuhan tanganmu yang menjalar di pipi seolah membawa aku
dalam ketenangan yang sangat dalam. Aku rindu saat itu..
Untuk kamu yang memiliki pundak gagah dan
pernah menghangatkan lenganku..
Apa pernah kau berfikir tentang pertemuan yang
tak terduga antara kita berdua?
Atau kau hanya menganggapnya itu hanya
pertemuan biasa yang sudah sering kau jalani dengan yang lainnya?
Apakah kamu tau?
Lagi lagi aku merasakan pengharapan lebih..
Aku sudah mencegahnya agar tak muncul lagi
dalam diri dan hati ini pada dirimu. Kesibukanmu yang sudah menjadi rutinitasmu
dalam harianmu pasti membuatmu tak berfikir bagaimana aku dan apa arti
pertemuan tak terduga kita. Seperti itukah?
Dasar bodoh !! bodohnya aku begitu cepat
terperanjat. Aku mencoba mundur mencari jalan awal agar aku tak pernah bertemu
dengan pengharapan lagi. Namun??? Pengharapan itu slalu muncul dan meminta
dirimu yang menyambut pengharapanku.
Hey kamu yang memiliki hobi main basket dan
berstruktur tubuh tinggi..
Aku tau aku ini bagaikan itik kecil yang buruk
rupa, dan kau bagaikan elang gagah yang memiliki kekuatan kepakan sayap tegas.
Apa mungkin elang sepertimu mau melihat itik buruk rupa sepertiku dalam
pengharapan yang ditujukan untukmu?
Untukmu..
Terimakasih sudah hadir untuk membangkitkan aku
dari masa laluku,
Dan kini dirimu terdapat dalam pengharapanku..
Harapanku untuk menjadi milikmu..
0 comments:
Post a Comment