Friday, November 16, 2012

Kami Gentar untuk Menyerah


Hai kehidupan..

Seutas perjalanan yang belum usai menuju masa depan dengan keadaanku yang teramat kelam. 

Kelamku tak ingin membawa orang lain untuk menjadikan sulit seperti aku..
Kelamku tak ingin menjadikan sebuah kesulitan menjadi beban hidupku..
 Dan kelamku hanya ingin mencoba bangkit dari hidup yang penuh kesederhanaan menuju masa depan yang dihiasi lampu-lampu pijar kesuksesan.

Hidupku memang tak senyaman mereka yang memiliki rumah gedung yang berisi beberapa kamar indah, kamar mandi yang bersih, dan memiliki taman yang luas untuk bermain. Hidupku tidak setentram mereka yang selalu makan makanan enak dan mahal di restoran mewah megah.

Aku menganggap bahwa aku dan kawan-kawankulah yang paling kaya. Aku dan kawan-kawanku memiliki rumah yang sangatlah luas. Kami bisa tidur dimana saja tanpa mencari-cari dimana kamar kami yang akan kami singgahi untuk tidur.

Rumah kami ini beratapkan langit, beralaskan bumi, dan udara sejuk angin yang bertiup adalah AC tersejuk yang kami miliki. Kami tidak takut dengan kegelapan, disiang hari kami memiliki lampu berbentuk matahari yang selalu ada untuk menyinari kami, dan dimalam hari lampu itu berubah menjadi bulan dan ditemani banyak lampu-lampu kecil yang bernama bintang. Sangatlah indah bukan?

Kami tidak pernah mengeluh. Kami selalu memiliki semangat untuk menyongsong masa depan yang indah dan penuh kesuksesan demi membahagiakan orang tua kami yang sudah melahirkan kami dengan kondisi dan keadaan yang amat indah untuk saat ini.

Hai kehidupan..

Aku dan kawan-kawanku memang bahagia berada di pinggiran. Beberapa kawan-kawanku ada yang bersekolah di sekolah formal, dan yang lainnya hanya mampu belajar bersama teman-teman yang memang sudah mengerti akan pelajaran yang ingin di pelajari.

Tidak sekolah bagi kami itu bukan alasan yang membuat kami menyerah akan hidup. Kami tetap ingin belajar. Kami ingin jadi yang terbaik dari yang terbaik. Kami tak pernah berhenti berjuang. Kamipun tak pernah malu untuk bangkit.

Di terik pijaran lampu siang hari, kami pergi ke tempat yang luas dan penuh kendaraan dan orang lain yang sedang berlalu lalang untuk mengais rezeki yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk kami melalui mereka. Kami menghibur mereka dengan sedikit lagu yang kami lantunkan untuk mendapatkan rezeki itu. Bukankah rezeki akan datang ketika kita sudah berusaha? Iya kan? Maka dari itu kami terus berusaha mengais rezeki untuk masa depan kami. Kami memang masih terlalu kecil untuk bekerja, namun kami sudah memiliki pemikiran yang luar biasa untuk masa depan. Dari kehidupan ini, kami sudah belajar banyak hal. Mulai dari kebersamaan, bangkit dari kesulitan, bersabar untuk menghadapi permasalahan, berusaha untuk mencapai keberhasilan, kami belajar itu semua dari tempat tinggal kami.

Dikala hari sudah mulai gelap, kami masih mengais rezeki untuk mencari tambahan agar mampu disisakan untuk tabungan masa depan. Harta tak menjadi beban untuk kami, kami hanya bermodalkan keinginan serta keyakinan bahwa kami pasti bisa menjalani hidup ini dan mampu menggapai masa depan yang dihiasi pijaran kesuksesan itu.

Aku pun bisa merasakan hal yang sangatlah berguna di kehidupanku.

Hal-hal yang membuat aku tak pernah mau untuk mundur..
Hal-hal yang membuat aku tak pernah mau untuk kembali jatuh..

Aku harus bisa dan aku yakin itu!!

Aku dan kawan-kawanku memiliki mimpi masing-masing yang berisi masa depan dan harapan yang indah.
Inilah harapan aku dan kawan-kawanku..

“Aku ingin menjadi polisi, yang berdiri tegak di sebuah kantor kepolisian untuk menghukum yang salah dengan keadilan tanpa diskriminasi..”

 

“Aku ingin menjadi dokter, yang bisa menyembuhkan orang sakit dan memeriksa keadaan serta kesehatan masyarakat. Bahkan kalau bisa, aku ingin mendirikan pusat kesehatan gratis untuk masyarakat terpencil seperti aku saat ini..”

 

“Aku ingin menjadi pilot, yang bisa terbang tinggi di awan dengan mengendarai pesawat terbang yang memiliki kondisi serta perawatan yang bagus..”

 

“Aku ingin menjadi guru, yang bisa mengajarkan banyak hal. Karena tanpa guru, kita tidak akan menjadi seperti apa yang kita inginkan..” Darimana kita belajar kalau bukan dari guru? Guru itu tak selalu dalam bentuk manusia. Tapi guru itu bisa dalam bentuk segala hal, seperti kehidupan. Karena keidupan sudah mengajarkan segala hal..


“Aku ingin menjadi direktur utama disebuah perusahaan yang memiliki banyak cabang perusahaan. Dan ketika aku sukses, aku akan membantu orang-orang yang kesulitan sehingga mereka tidak kesulitan lagi..”

 

“Aku ingin sukses menjadi apapun, apalagi kalau aku dapat uang banyak. Yang terutama aku fikirkan adalah mama, aku akan beri untuk mama dan aku akan memeluk mama.. mengucapkan terimakasih karena sudah melahirkan aku menjadi anak yang berguna. Kemudian aku akan memeluk orang-orang yang berperan dalam jalan kesuksesanku, karena tanpa mereka aku tidak akan menjadi seperti apa yang aku impikan..”


Begitu banyak mimpi-mimpi yang aku dan kawan-kawanku impikan. Tapi kami tak pernah malu untuk bermimpi, karena mimpi adalah sebuah kunci kesuksesan. Kami terus bermimpi yang lebih tinggi..

Kami tidak pernah takut untuk jatuh, karena kami akan selalu berusaha untuk terus bangkit menuju masa depan yang penuh pijaran kesuksesan.

Hidup kami yang seperti ini tak pernah menjadi penghalang untuk kami..

Tuhan..

Kami bahagia atas nikmat-Mu yang sudah diberikan untuk kami..
Kami bahagia atas berkah-Mu memberikan rumah seluas ini untuk kami..
Kami bahagia atas rahmat-Mu yang Kau berikan melalui mereka yang kau titipkan rezeki untuk kami..

Terima kasih Tuhan, kami akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam hidup ini. Segala usahaku tak luput dari doa-doa permohonanku pada-Mu demi yang terbaik..

Semoga kami dapat meraih mimpi-mimpi kami..

Kami gentar untuk menyerah..
Kami tak akan gentar untuk terus bangkit dalam hidup ini..

0 comments:

Post a Comment