WELCOME

Wilujeng Sumping Selamat Datang di Website Lya Nurcahyanti :).

KESENDIRIAN

Ada saatnya dalam hidupmu engkau ingin sendiri saja bersama angin menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata. (Bung Karno, 1933)

Keep Safety

Ganteng-ganteng kok hobinya nerobos pintu perlintasan KA? Kalo kamu mati, terus akunya sama siapa?

KISAH CINTA RF

Kunjungi Blog yang berisi tentang kisah cinta para penggila kereta api :)

AYAH TERHEBAT

Ukuran seorang Ayah yg SUKSES bukanlah PRIA yg paling KAYA, melainkan seorang AYAH yang anak PEREMPUANnya berkata: "Aku ingin seorang SUAMI yang seperti Ayah"

MEMANTASKAN DIRI

Ketika kita mengharap dipertemukan JODOH yang mulia, berusahalah untuk memuliakan diri sendiri. Karena ini janji Allah: Orang baik akan dipertemukan dengan orang baik. So, "Muhammad-kan dirimu agar Allah meng-Khadijah-kan jodohmu, Fatimah-kan dirimu agar Allah meng-Ali-kan kekasihmu"

SEJARAH

Taukah sejarah itu apa? Yang dimana cerita itu membahas tentang kejadian-kejadian masa lalu..

AYAH

Hai Pahlawan keluarga.. Senyummu merindukan sekali, tak pernah luput rinduku saat senyummu tak lagi tergaris ...

IBUKU JUGA PAHLAWANKU

Ibu... Masihkah kau bersemangat untuk menggaris senyumanmu untuk anak-anakmu ini?

Perjuangan

Bukankah hidup itu penuh perjuangan? Pantang menyerah dan gapai yang terbaik..

Customer Service Mobile

Pelayanan mengutamakan kepuasan pelanggan, salah satu kunci untuk melakukannya adalah tetap tersenyum dalam situasi apapun dan keep calm :)

SUPPORT

“All will be fine, u must be strong!! I believe u could pass it all. Keep ur smile on ur lips. U can do it!!”

CSM KAI

Dinas CSM di Stasiun saat berpuasa itu sesuatu, benar-benar perjuangan. Tapi senyum dan semangat harus selalu terpancar :)

Cinta Alam

Dan sudah sepantasnya bersyukur pada-Nya telah diberikan izin untuk melihat indahnya semesta alam :)

Sejuknya Ciptaan-Nya

Bersyukur pada Sang Pencipta atas segala yang telah disuguhkan selama di dunia. Alhamdulillah..

Railway

Kendaraan apa yang memiliki jalur khusus selain busway? Ya, Kereta Api :)

I'M RAILFANS

Kereta Api memang benda MATI, tapi disanalah aku banyak temukan pelajaran tentang HIDUP, Jangan sekalipun coba untuk Jauhkan Aku Darinya :)

Gak selalu

Gak selalu aku cantik (katanya) ada kalanya aku ancur, norak, Iseng, Usil, kocak dan bikin teman-teman malu punya teman kaya aku :D

RESERVASI TIKET

Beli tiket KA Mudah loh.. bisa dari Gadget kita ataupun ke Minimarket terdekat, ga perlu jauh-jauh ke Stasiun :)

Aliran Air

Hidup itu seperti air mengalir. Meski terhalang batu besar, pasti bisa mencari celahnya..

INILAH AKU

Tak peduli apa kata orang, inilah aku. berusaha menjadi pribadi terbaik dan dibanggakan kedua orang tuaku.

THANK YOU

Terima kasih telah berkunjung, sering-sering yaa :)

Saturday, November 17, 2012

Sedikit tentang Rindu

Rindu itu sunyi,
hanya sosokmu lah yang mampu meramaikannya..
Rindu itu api, 
hanya sosokmu lah yang mampu memadamkannya..
Rinduku ini semena-mena, 
begitu terpatuk pada sosok dirimu dan tak ingin berlari kemanapun..

Ketika aku melewati sebuah lorong, lorong yang tak asing bagi raga manusia yang menyimpan segala perasaan pada sosok terindah yang berada jauh dari jarak pandang.

Bisakah kalian tebak lorong apakah itu?

Ya, tepat! Itu lorong kerinduan..

Kerinduan adalah perjalanan yang tertunda, disana terbentang harapan kesatuan dan keterpisahan. Apa hubungan rindu dengan pengharapan? Aku belum mampu mendefinisikan artinya, yang pasti aku memang rindu atas nama pengharapan. Mengapa begitu? Ya, karena aku memang bukan seseorang yang memilikimu. Aku hanya pengagum, pengharap, dan entah apa lagi sebutan yang pantas untuk manusia seperti aku ini.

Di hadapanmu aku ingin berhenti melangkah, melangkah mencari sosok kerinduan namun tak pernah ku gapai. Aku tak ingin memiliki waktu yang hanya seketika untuk melepas kerinduan. Entahlah aku egois dengan hal ini ataupun tidak, yang terpenting aku tak pernah mempermasalahkannya.
Kita bertemu di satu titik pertemuan yang terduga, semuanya tertulis jelas di setiap bait-bait yang ku tuturkan, rindu ini jelas pula mengurai segala tentangmu. Kapanpun, dimanapun, kamu memenuhi detikku untuk mencekal bahasa-bahasa bisu.

Disini, di tengah kekosongan arah pandang, aku melibas rindu yang kau tinggalkan. Dengan mencoba menatap langit dan membayangkan senyum terindah yang pernah kau berikan. Dengan tingkah-tingkah bodoh yang pernah kau lakukan dan tak sengaja kau buatku tertawa.

Seketika aku mencoba dinginkan kobaran api kerinduan yang selalu membara ini. Namun mengapa hati ini tak pernah sanggup untuk memunafikkan rasa rindu yang ada. Sesekali ku coba memalingkan arah untuk tak lagi merasa rindu, tapi bayangmu hadir tanpa permisi di rumang yang sama (kerinduan).

Pada siapa lagi aku merindu kalau bukan pada sosokmu, yaa KAMU..
Kamu.. sedekit mendekat, sedetik menjauh..
Datang, lalu kembali pergi..
Sejenak ada, dan sekelibat menghilang..
Entahlah..
Kau seperti pusaran tanya yang tak kunjung berhenti..

Friday, November 16, 2012

Kami Gentar untuk Menyerah


Hai kehidupan..

Seutas perjalanan yang belum usai menuju masa depan dengan keadaanku yang teramat kelam. 

Kelamku tak ingin membawa orang lain untuk menjadikan sulit seperti aku..
Kelamku tak ingin menjadikan sebuah kesulitan menjadi beban hidupku..
 Dan kelamku hanya ingin mencoba bangkit dari hidup yang penuh kesederhanaan menuju masa depan yang dihiasi lampu-lampu pijar kesuksesan.

Hidupku memang tak senyaman mereka yang memiliki rumah gedung yang berisi beberapa kamar indah, kamar mandi yang bersih, dan memiliki taman yang luas untuk bermain. Hidupku tidak setentram mereka yang selalu makan makanan enak dan mahal di restoran mewah megah.

Aku menganggap bahwa aku dan kawan-kawankulah yang paling kaya. Aku dan kawan-kawanku memiliki rumah yang sangatlah luas. Kami bisa tidur dimana saja tanpa mencari-cari dimana kamar kami yang akan kami singgahi untuk tidur.

Rumah kami ini beratapkan langit, beralaskan bumi, dan udara sejuk angin yang bertiup adalah AC tersejuk yang kami miliki. Kami tidak takut dengan kegelapan, disiang hari kami memiliki lampu berbentuk matahari yang selalu ada untuk menyinari kami, dan dimalam hari lampu itu berubah menjadi bulan dan ditemani banyak lampu-lampu kecil yang bernama bintang. Sangatlah indah bukan?

Kami tidak pernah mengeluh. Kami selalu memiliki semangat untuk menyongsong masa depan yang indah dan penuh kesuksesan demi membahagiakan orang tua kami yang sudah melahirkan kami dengan kondisi dan keadaan yang amat indah untuk saat ini.

Hai kehidupan..

Aku dan kawan-kawanku memang bahagia berada di pinggiran. Beberapa kawan-kawanku ada yang bersekolah di sekolah formal, dan yang lainnya hanya mampu belajar bersama teman-teman yang memang sudah mengerti akan pelajaran yang ingin di pelajari.

Tidak sekolah bagi kami itu bukan alasan yang membuat kami menyerah akan hidup. Kami tetap ingin belajar. Kami ingin jadi yang terbaik dari yang terbaik. Kami tak pernah berhenti berjuang. Kamipun tak pernah malu untuk bangkit.

Di terik pijaran lampu siang hari, kami pergi ke tempat yang luas dan penuh kendaraan dan orang lain yang sedang berlalu lalang untuk mengais rezeki yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk kami melalui mereka. Kami menghibur mereka dengan sedikit lagu yang kami lantunkan untuk mendapatkan rezeki itu. Bukankah rezeki akan datang ketika kita sudah berusaha? Iya kan? Maka dari itu kami terus berusaha mengais rezeki untuk masa depan kami. Kami memang masih terlalu kecil untuk bekerja, namun kami sudah memiliki pemikiran yang luar biasa untuk masa depan. Dari kehidupan ini, kami sudah belajar banyak hal. Mulai dari kebersamaan, bangkit dari kesulitan, bersabar untuk menghadapi permasalahan, berusaha untuk mencapai keberhasilan, kami belajar itu semua dari tempat tinggal kami.

Dikala hari sudah mulai gelap, kami masih mengais rezeki untuk mencari tambahan agar mampu disisakan untuk tabungan masa depan. Harta tak menjadi beban untuk kami, kami hanya bermodalkan keinginan serta keyakinan bahwa kami pasti bisa menjalani hidup ini dan mampu menggapai masa depan yang dihiasi pijaran kesuksesan itu.

Aku pun bisa merasakan hal yang sangatlah berguna di kehidupanku.

Hal-hal yang membuat aku tak pernah mau untuk mundur..
Hal-hal yang membuat aku tak pernah mau untuk kembali jatuh..

Aku harus bisa dan aku yakin itu!!

Aku dan kawan-kawanku memiliki mimpi masing-masing yang berisi masa depan dan harapan yang indah.
Inilah harapan aku dan kawan-kawanku..

“Aku ingin menjadi polisi, yang berdiri tegak di sebuah kantor kepolisian untuk menghukum yang salah dengan keadilan tanpa diskriminasi..”

 

“Aku ingin menjadi dokter, yang bisa menyembuhkan orang sakit dan memeriksa keadaan serta kesehatan masyarakat. Bahkan kalau bisa, aku ingin mendirikan pusat kesehatan gratis untuk masyarakat terpencil seperti aku saat ini..”

 

“Aku ingin menjadi pilot, yang bisa terbang tinggi di awan dengan mengendarai pesawat terbang yang memiliki kondisi serta perawatan yang bagus..”

 

“Aku ingin menjadi guru, yang bisa mengajarkan banyak hal. Karena tanpa guru, kita tidak akan menjadi seperti apa yang kita inginkan..” Darimana kita belajar kalau bukan dari guru? Guru itu tak selalu dalam bentuk manusia. Tapi guru itu bisa dalam bentuk segala hal, seperti kehidupan. Karena keidupan sudah mengajarkan segala hal..


“Aku ingin menjadi direktur utama disebuah perusahaan yang memiliki banyak cabang perusahaan. Dan ketika aku sukses, aku akan membantu orang-orang yang kesulitan sehingga mereka tidak kesulitan lagi..”

 

“Aku ingin sukses menjadi apapun, apalagi kalau aku dapat uang banyak. Yang terutama aku fikirkan adalah mama, aku akan beri untuk mama dan aku akan memeluk mama.. mengucapkan terimakasih karena sudah melahirkan aku menjadi anak yang berguna. Kemudian aku akan memeluk orang-orang yang berperan dalam jalan kesuksesanku, karena tanpa mereka aku tidak akan menjadi seperti apa yang aku impikan..”


Begitu banyak mimpi-mimpi yang aku dan kawan-kawanku impikan. Tapi kami tak pernah malu untuk bermimpi, karena mimpi adalah sebuah kunci kesuksesan. Kami terus bermimpi yang lebih tinggi..

Kami tidak pernah takut untuk jatuh, karena kami akan selalu berusaha untuk terus bangkit menuju masa depan yang penuh pijaran kesuksesan.

Hidup kami yang seperti ini tak pernah menjadi penghalang untuk kami..

Tuhan..

Kami bahagia atas nikmat-Mu yang sudah diberikan untuk kami..
Kami bahagia atas berkah-Mu memberikan rumah seluas ini untuk kami..
Kami bahagia atas rahmat-Mu yang Kau berikan melalui mereka yang kau titipkan rezeki untuk kami..

Terima kasih Tuhan, kami akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam hidup ini. Segala usahaku tak luput dari doa-doa permohonanku pada-Mu demi yang terbaik..

Semoga kami dapat meraih mimpi-mimpi kami..

Kami gentar untuk menyerah..
Kami tak akan gentar untuk terus bangkit dalam hidup ini..

Thursday, November 8, 2012

Antara Jiwa, Batin dan Aku

Dalam kesendirian.
aku termangu dalam kesunyian yang menggugah aku hingga jauh dari keramaian yang sangat teramat ramai.
aku di guncang oleh kedua hasrat dalam diriku ini..
entah aku bodoh atau aku yang selalu terperanjat dalam hal cinta..
ketika ku melamun dalam kesendirianku, terkadang jiwa dan batinku goyah saling menyalahkan..

jiwa: hey, untuk apa kau memikirkan hal yang tak pernah memikirkanmu?
untuk apa kau menghabiskan waktumu untuk melamunkan dia yang tak pernah memperhatikanmu?
untuk apa kau berharap ketidakpastian dari seseorang yang tak pernah berharap akan kehadiranmu?
untuk apa kau menghawatirkan keadaan seseorang itu yang padahal ia disana saja sedang tertawa bahagia meskipun tanpa kabar darimu?
untuk  apa kau selalu ingin tau tentang seseorang yang padahal nantinya hanya akan membuatmu sakit hati?
untuk apa kau selalu menanyakan hal-hal sepele demi mengetahui kabar dia sedangkan dia saja disana mampu have fun dengan yang lainnya?
untuk apa kau berangan-angan dengan ketidakpastian?
untuk apaaaa?

batin: aku tidak punya alasan untuk menjawab semua pertanyaanmu itu. sosok itu selalu muncul dengan sendirinya dalam fikiranku, otakku bahkan secara tak langsung pun aku selalu memanggilnya dalam hatiku. entah bagaimana sakit yang ku rasakan itu terasa sudah terbiasa, aku seperti sudah terbiasa untuk di sakiti. bukan kah batinku ini memang selalu berada dalam pengharapan yang tidak pasti?
aku sudah terbiasa menjalani ini semua dengan kata cinta. sosok itu sudah membuatku bangkit, aku pun takut kehilangan sosok itu saat dia jauh dari arah pandangku meskipun dia tak pernah menghawatirkan aku.

jiwa: bodohkah kamu?? hanya dengan pengharapan yang tidak pasti kau bisa katakan bahwa kau sudah terbiasa tersakiti?? apa iyaa??
apa iya kau ingin selamanya tersakiti?
bukankah setiap orang itu memang tidak ingin tersakiti?
tapi memang hatimulah yang beku susah di luluhkan dan susah membukan untuk orang lain yang sudah menantimu.

batin: bodoh?? apa ini bodoh? apa aku salah berharap pada seseoarang yang aku cintai?
apa aku salah mencintai sosok yang sudah membangkitkan aku saat aku rapuh tanpa tiang penyanggah dalam hidupku?
apa aku salah mencinta?
apa aku tak pantas dicinta?
aku ini punya hati, perasaanku tak dapat dipermainkan dan bukan hanya untuk tempat persinggahan sementara. cinta itu sulit ditemukan dengan ketulusan yang benar-benar muncul dari hati.
wajarlah aku selalu termenung dalam hati karena kesendirianku meratapi kesunyian yang menghampiri karena tak pernah ada ketulusan menyambutku..

== semua dialog itu membuat aku semakin bingung dan membuat aku berteriak dalam hati untuk bergejolak..
aku: hey kalian! bisakah kalian diam??
aku ini sedang gundah akan kesendirianku, akan kesepianku, akan pengharapanku yang tak kunjung usai.
selalu saja aku berhenti dalam jalur yang sama, pengharapan yang tak terbalaskan..
apa kalian merasakan kesakitan hati ini?
jangan lah kalian berkontroversi apa itu manusia bodoh karena cinta ataupun ketulusan yang tak pernah terbalaskan.
semua itu sudah aku rasakan, pahitnya dan betapa jahatnya ketulusan yang tak pernah beralasan untuk menjadikan aku dan sosok yang aku cintai tak pernah bersatu.

entahlaah ~
aku memang merasakan kalau semua terasa tak adil dan aku memang merasakan sakit yang teramat dalam..
tapi aku masih memiliki hati satu, untuk orang yang kucinta..

Sunday, November 4, 2012

Selalu Berujung dalam Penantian


Hidupku tak pernah lepas dari suatu hal yang bernama cinta yah..

Dulu..
Aku masih kecil, belum mengerti apa sih cinta? Yang aku tau, cinta muncul hanya untuk kedua orang tuaku saja bukan orang lain.

Kini..
Usiaku mungkin sudah cukup untuk mengerti apa itu cinta..
Hal yang menyakitkan menurutku..

Sebagian mungkin menganggap cinta itu membahagiakan, itu karna mereka bersama dengan orang yang mereka cintai. Namun sebagian mungkin berpendapat sama seperti aku, yaa.. menyakitkan.

Aku belum bisa menyebut cinta itu membahagiakan!! Aku terlalu munafik untuk berkata itu untuk saat ini.

Tuhan pasti tau kenapa..
Aku selalu bercerita pada-Mu kan? Aku memang lebih baik diam dari semua orang untuk membicarakan hal ini. Aku lebih suka kesunyian untuk membicarakan hal percintaan. Kenapa aku suka kesunyian? Entahlaah~ yang pasti kesunyian itu sama seperti aku, yaa.. sama-sama kesepian dan hanya kujalani dengan suara detakan waktu.

Tuhan..

Aku ingin bercerita pada-Mu dan tidak lepas dari hal percintaan.

Tuhan..

Kau ingat dia kan? Itu, yang slalu aku ceritakan pada-Mu. Ingatkan? Pasti Kau tau semuanya bukan?

Tuhan..

Apa aku salah bila aku merasa jatuh cinta pada sosok gagah sang rupawan itu? aku merasa kehilangan saat dia tak ada kabar. Aku merasa gundah saat terlalu lama aku tak melihat dia. Aku merasa seperti tak berrati bila dia tak ada.

Tuhan..

Berlebihankah aku? Ah semua orang selalu menganggapku berlebihan  tentang hal ini, tapi aku slalu tak hiraukan karena mereka tidak pernah tau dan mengerti tentang perasaan ini.

Tuhan..

Aku ingin mengakui perasaan ini pada sosok gagah sang rupawan itu. namun aku tak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Aku ini seperti itik kecil buruk rupa yang tidak punya nyali untuk menampakan diri pada sosok elang gagah seperti dia, Tuhan..

Aku harus sadar diri siapa aku..

Aku harus bisa koreksi diri bahwa dia itu terlalu sempurna untukku, dan pastinya dia juga ingin memiliki angsa cantik yang luar biasa diluar sana, bukan seperti aku..

Tuhan..

Ini begitu menyakitkan bukan?

Oranglain dengan begitu mudahnya mencari pasangan yang sangat mereka cintai. Tapi mengapa aku tidak?

Tuhan..

Awalnya rasa ini memang tak pernah menggebu, tapi lama kelamaan rasa ini berkembang menjadi cinta yang tak bisa ku ungkapkan..
Dia jauh disana, jauh dalam arah pandangku pula. Dia tak pernah memintaku untuk selalu ada untuknya..

Bukankah itu tanda dia tak membutuhkan aku?

Tuhan..

Aku ini terpuruk dalam hal ini. Kapan aku merasakan hal yang indah dalam percintaan bila aku selalu masuk dalam jalur penantian yang entah sampai kapan berujungnya..

Tuhan..

Cinta ini begitu dusta..

Aku takut dengan cinta, cinta yang membutakan perkara hati hingga membuatku menggebu untuk memilikinya namun tak kunjung nyata.
Dan hingga akhirnya selalu, dan selaluuuu saja..

Aku berhenti di jalur penantian..

Lagi dan lagi aku menanti pengharapan..

Masa kecilku dan aku


Pada Tahun 1994, di sebuah Desa yang bernama Desa Tawangrejo terdapat di Kota Ngawi tepat pada tanggal 1 Juli lahirlah seorang gadis mungil anak pertama dari perut sang ibu. Seperti bayi lainnya, bayi itu lahir dengan isak tangis yang membuat kedua orang tuanya tersenyum bahagia. Lia Nurcahyanti, yaa itu adalah namaku. Nama yang sudah diberikan ayah dengan penuh arti yaitu, Lia yang berarti singkatan dari Juli Awal, Nur yang berarti cahaya, Cahyanti yang berarti cahaya yang terang benderang, artinya adalah Juli Awal yang memiliki cahaya yang terang benderang. Indah sekali arti dari nama itu, terima kasih ayah, terima kasih ibu yang sudah melahirkan aku ke dunia ini. Masa kecilku tidak lepas dari pengawasan kedua orang tuaku. Dahulu aku hidup sangat sederhana, di rumah sewa kecil dengan satu kamar, satu dapur dan kamar mandi umum karena digunakan bersama, maklum tempat terpencil.

Beranjak balita, aku sudah bisa berjalan dan berceloteh meskipun tata bicaraku susah dimengerti namun ibu tetap senang mendengarkannya karna ku sudah bisa memanggil namanya Ibu. Masa-masa itu aku masih sangat senang berlari-lari karena aku bangga aku sudah bisa berjalan setelah sekian lama aku berlatih dengan gandengan ayah yang slalu menatihku.

Ketika aku berusia 6 tahun aku mulai memasuki jenjang pendidikan kanak-kanak, disertai dengan mengikuti pengajian didekat rumah sewa yang aku singgahi. Jarak sekolah Taman Kanak-kanak dari rumahku cukup jauh, melewati beberapa gang dan menyebrang jalan raya yang cukup besar. Tak lepas dari pengawasan orang tuaku, aku selalu diantar ke sekolah karna orang tuaku khawatir. Di sekolah, aku banyak mendapat pengetahuan. Semula aku hanya bisa bicara tanpa ku tau bagaimana tulisannya, namun di sekolah ini aku diajarkan menulis. Di sekolah ini pun aku mulai menjajakan untuk bernyanyi dan menari, entah lah aku memang senang dengan hal itu. Aku mengikuti beberapa perlombaan antar sekolah Taman kanak-kanak, pertama kali aku pentas aku kecewa dengan diriku sendiri. Aku kalah, aku tak bisa menyentuh piala emas indah yang dikhususkan untuk pemenang pertama. Aku menangis tak henti karna aku kesal mengapa bukan aku yang menang. Kemudian ada pentas seni antar sekolah Taman Kanak-kanak se-Jakarta dalam rangka Hari Ulang Tahun TMII ke-25, dan akhirnya aku bisa jadi pemenang. Bahagianya aku bisa membuat ibu yang selalu mendampingiku dibawah panggung itu membuat tersenyum bangga atas kemenanganku, aku dapat juara 1 dalam hal menari dan juara 2 dalam hal bernyanyi. Hal itu ku susul dengan prestasi juara 2 menari Se-Jabotabek. Bangga yang kumiliki, ha ini tak lepas dari pengajaran yang sudah diberikan dari orang-orang yang sudah berperan di sekolah TK-ku ini.

Setelah aku lulus TK dengan hasil yang membanggakan menurutku, aku masuk ke jenjang berikutnya yaitu Sekolah Dasar. Di sekolah ini berbeda dengan sekolah TK-ku sebelumnya, pelajaran yang begitu banyak dan cukup membuatku semakin rumit menurutku. Matematika yang awalnya ku tau hanya tambah dan kurang, di sekolah ini aku menemukan perkalian dan pembagian yang hasilnya terkadang membuatku bingung karna terletak tanda koma (,). Perjalanan menuju sekolahku cukup dekat dan akupun sudah tak diantar lagi, bahkan terkadang aku membawa sepeda ke sekolah. Meskipun terkadang aku lupa jika aku membawa sepeda namun ketika ku pulang kerumah, sepedaku masih di sekolah dan akupun terpaksa kembali ke sekolah untuk mengambilnya lagi. Di sekolah dasar aku menemukan arti pertemanan yang dekat. Masa-masa ini aku masih belum mengerti apa itu pacaran, tapi lain hal dengan kawan-kawan sebayaku. Mereka terkadang sembunyi-sembunyi pergi ke kanti yang padahal ingin menemui pacarnya. Ah, tak penting juga untukku lagipula masa depanku masih panjang. Untuk apa memikirkan hal itu, aku masih SD. Di sekolah ini aku memfokuskan agar aku mengerti tentang kesenian. Aku senang berbagai hal yang tak jauh dari kesenian. Sering aku mengikuti lomba menggambar. Aku pun mengikuti beberapa ekstrakulikuler seperti menari dan pramuka. Dua hal itu sudah menjadi kefokusanku di sekolah pada hari Sabtu. Latihan, latihan dan latihan. Yaa, itu yang aku lakukan sepulang sekolah di hari Sabtu. Mengikuti beberapa perlombaan pramuka antar sekolah Se-Bekasi sudah ku ikuti dan kelompokku mendapat juara 2.

Berlanjut ke masa Sekolah Menengah Pertama (SMP), aku bersekolah di sebuah sekolah yang menjunjung tinggi dan mengajrkan tentang agama. Yaa, layaknya seperti pesantren namun bukan. Di sekolah ini aku belajar bahasa baru, bahasa Arab. Aku senang bahasa itu, lagipula guru yang mengajarkannya pun asyik. Di sekolah itu membuat aku semakin rapat dalam berpakaian saat ke sekolah. Aku mulai berjilbab ke sekolah karna diwajibkan dan termasuk peraturan sekolah. Di sekolah itu sangat mengajarkan agar aku dan kawan-kawanku sebagai murid untuk berani berbicara didepan umum seperti ceramah. Setiap hari Rabu pasti bergiliran murid-murid maju menyampaikan isi ceramah yang sudah di persiapkan oleh murid itu sendiri. Sebelum dimulai pun pastinya diawali dengan pembacaan ayat Al Quran atau biasa disebut tilawah. Sekolah ini berstandar Internasional, jadi tak heran pula bila para guru berbicara dengan bahasa asing. Diakhir tahun, para murid diwajibkan untuk menghafal satu juz  Al Quran untuk memenuhi syarat kelulusan.

Dan kemudian aku beranjak ke SMA. Aku bersekolah tak lepas dari sekolah yang mengutamakan agama. Di sekolah ini tingkat 2 aku masuk ke jurusan IPA. Jurusan yang sulit dipahamii karena [elajarannya lebih rumit dan semakin susah. Di masa-masa ini, semua mulai bergejolak dan berbeda. Tak seperti masa-masa TK, SD dan SMP. Masa ini masa-masa yang menyulitkan dan harus mampu mendewasakan diri dalam menghadapi berbagai masalah yang ada pada jajaran remaja umumnya. Aku tak perlu biacara panjang-lebar karna pasti bisa memahami apa yang ku maksud.

Dan saat ini aku sudah lulus dan baru saja masuk ke perguruan tinggi.  Di perguruan tinggi aku memutuskan untuk mengambil fakultas Tehnik Industri dengan jurusan Tehnik Informatika. Menemukan kawan baru yang tak pernah ku kenal sebelumnya, ada yang transmigran dari wilayah yang lain juga. Kuliahku saat ini aku berharap agar aku bisa menyusun masa depanku nanti dan semoga saja apa yang terbaik itu menjadi nasib baikku. Amiiin ~