WELCOME

Wilujeng Sumping Selamat Datang di Website Lya Nurcahyanti :).

KESENDIRIAN

Ada saatnya dalam hidupmu engkau ingin sendiri saja bersama angin menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata. (Bung Karno, 1933)

Keep Safety

Ganteng-ganteng kok hobinya nerobos pintu perlintasan KA? Kalo kamu mati, terus akunya sama siapa?

KISAH CINTA RF

Kunjungi Blog yang berisi tentang kisah cinta para penggila kereta api :)

AYAH TERHEBAT

Ukuran seorang Ayah yg SUKSES bukanlah PRIA yg paling KAYA, melainkan seorang AYAH yang anak PEREMPUANnya berkata: "Aku ingin seorang SUAMI yang seperti Ayah"

MEMANTASKAN DIRI

Ketika kita mengharap dipertemukan JODOH yang mulia, berusahalah untuk memuliakan diri sendiri. Karena ini janji Allah: Orang baik akan dipertemukan dengan orang baik. So, "Muhammad-kan dirimu agar Allah meng-Khadijah-kan jodohmu, Fatimah-kan dirimu agar Allah meng-Ali-kan kekasihmu"

SEJARAH

Taukah sejarah itu apa? Yang dimana cerita itu membahas tentang kejadian-kejadian masa lalu..

AYAH

Hai Pahlawan keluarga.. Senyummu merindukan sekali, tak pernah luput rinduku saat senyummu tak lagi tergaris ...

IBUKU JUGA PAHLAWANKU

Ibu... Masihkah kau bersemangat untuk menggaris senyumanmu untuk anak-anakmu ini?

Perjuangan

Bukankah hidup itu penuh perjuangan? Pantang menyerah dan gapai yang terbaik..

Customer Service Mobile

Pelayanan mengutamakan kepuasan pelanggan, salah satu kunci untuk melakukannya adalah tetap tersenyum dalam situasi apapun dan keep calm :)

SUPPORT

“All will be fine, u must be strong!! I believe u could pass it all. Keep ur smile on ur lips. U can do it!!”

CSM KAI

Dinas CSM di Stasiun saat berpuasa itu sesuatu, benar-benar perjuangan. Tapi senyum dan semangat harus selalu terpancar :)

Cinta Alam

Dan sudah sepantasnya bersyukur pada-Nya telah diberikan izin untuk melihat indahnya semesta alam :)

Sejuknya Ciptaan-Nya

Bersyukur pada Sang Pencipta atas segala yang telah disuguhkan selama di dunia. Alhamdulillah..

Railway

Kendaraan apa yang memiliki jalur khusus selain busway? Ya, Kereta Api :)

I'M RAILFANS

Kereta Api memang benda MATI, tapi disanalah aku banyak temukan pelajaran tentang HIDUP, Jangan sekalipun coba untuk Jauhkan Aku Darinya :)

Gak selalu

Gak selalu aku cantik (katanya) ada kalanya aku ancur, norak, Iseng, Usil, kocak dan bikin teman-teman malu punya teman kaya aku :D

RESERVASI TIKET

Beli tiket KA Mudah loh.. bisa dari Gadget kita ataupun ke Minimarket terdekat, ga perlu jauh-jauh ke Stasiun :)

Aliran Air

Hidup itu seperti air mengalir. Meski terhalang batu besar, pasti bisa mencari celahnya..

INILAH AKU

Tak peduli apa kata orang, inilah aku. berusaha menjadi pribadi terbaik dan dibanggakan kedua orang tuaku.

THANK YOU

Terima kasih telah berkunjung, sering-sering yaa :)

Monday, July 23, 2012

Mencintaimu dalam diam

Dear you..

Hari ini cerah meskipun matahari bersembunyi dibalik gumpalan-gumpalan awan yang memenuhi hampir seluruh langit. Angin mengantarkan rasa hangat dan menyentuh kulit dengan lembut. Ah, terlalu naïf jika aku berharap angin hangat yang sama bertiup juga di tempatmu berpijak sekarang. Terlalu jauh perjalanan yang harus ditempuhnya. Dan, bumi yang semakin gersang, angin makin sulit untuk berbisik. Dahulu, ia bisa menyampaikan salam sepasang kekasih yang terpisah antara jarak lewat bisikannya dengan bunga dan dedaunan. Namun, kini ia hanya bisa berdansa dengan debu dan udara panas.

Biarlah..
Biarlah angin yang menyentuhku saat ini tak sanggup pergi ke tempatmu. Biarlah ia menolak membawakan pesan. Cukuplah bagiku alam masih menyediakan segala yang kita butuhkan untuk tetap hidup berharap. Matahari pun masih melaksanakan tugasnya hingga cahayanya membantu dedaunan untuk tetap hidup, menumbuhkan pohon-pohon yang tersisa di tanah subur.

Untuk kamu pemilik mata indah..

Apa kau bahagia hari ini? Dengan kecukupan udara untuk membantumu bernafas, dengan kesempurnaan tubuh yang kau miliki, dengan orang-orang yang menyayangimu tanpa pamrih, dengan lindungan Tuhan yang menjaga langkahmu tiap hari. Apakah kau bahagia? Aku tahu kau sebenarnya bahagia karena kebahagiaan itu sebenarnya sederhan. Tapi apakah kau bahagia dalam kesendirianmu?

Setiap aku memandang senyum di fotomu, aku melihat kebebasan terpancar disinar matamu. Bebas, tak terikat, kau menjelajah sesuka hati. Satu persatu teman dan sahabat menambatkan perahu mereka dan berhenti bertualang, sementara kau masih bermain dengan tanah, ombak, dan matahari. Tak terpikirkankah olehmu, bahwa ada seseorang tengah merindumu, menunggumu berlabuh? Tak adakah keinginan untuk melalui semua petualangan itu dengan seseorang disampingmu?

Kamu yang memiliki wajah rupawan, sedang dimanakah kau saat ini?

Seringkali aku memejamkan mata, berusaha menjangkaumu dalam pikiranku. Sungguh aku ingin percaya bahwa pikiran adalah sebuah gelombang yang bergerak dalam frekuensi tertentu. Dan, berharap kau memiliki frekuensi yang sama hingga gelombang pikiran kita bertemu di semesta. Tak peduli di belahan bumi mana pun kau berada, aku bisa memanggilmu.

Terkadang, aku begitu ingin menghubungimu. Menekan angka demu angkadi keypad, lalu menekan tombol “Call”. Menekan huruf demi huruf di keyboard, lalu menekan tombol “Send”. Tapi, rasa malu seorang perempuan selalu menghalangiku begitu rupa hingga semua selalu berujung “Cancel”.

Ah, kau yang memiliki senyuman manis..

Terkadang aku menyesali, kenapa itik kecil buruk rupa sepertiku ini menginginkan burung elang yang terbang gagah diangkasa sepertimu untuk berada disisiku? Meski kau tak pernah merendahkanku, tetap saja keterbatasanku menghalangiku untuk meraihmu. Sementara itu, kau bisa memperoleh seseorang yang hampir sempurna untuk melengkapi setengah bagian dari hidupmu.

Kisah cintaku memang hanya mengulang kisah cinta renta. Tapi alangkah rumitnya manusia, hanya untuk mengekspresikan kasih sayang saja harus melalui banyak tahap dalam pikiran. Terkadang, mereka menyiksa diri dalam diam dan menyerah, bertanya tanya dimanakah keberanian akan ditemukan.

Semua kenangan bersamamu akhirnya menjadi amat berharga. Maka, aku kembali mencari jejakmu yang hampir hilang dilapis debu waktu. Setitik kecil tulisan, sepetak gambar foto, sepotong demi sepotong ingatan tentang kata-kata yang pernah kau ucapkan, senyum yang pernah kau berikan, bahkan ejekan dan godaanmu kukumpulkan kembali. Semakin jelas semuanya terbentuk. Semakin aku sadar bahwa dibalik segala kehebatanmu, kau begitu apa adanya. Tak ada kata-kata berlebihan, tak ada ekspresi palsu. Perhatianmu padaku pun bukanlah sikap yang dibuat-buat.

Wahai kau yang membahagiakan aku..

Aku menjalani pilihan demi pilihan yang kubuat selama rentang waktu yang terbentang sepanjang umurku. Aku tak meminta agar waktu dapat diulang. Aku lebih suka waktu yang mengalir apa adanya. Namun saat memikirkanmu,waktu seolah-olah bergerak begitu lambat dan enggan beranjak hingga sepi mendera lebih lama. Tapi disatu titik waktu, takdir akan berbicara tentang kita, memberitahu keputusan yang telah dibuat-Nya jauh sebelum kita dilahirkan. Apakah aku dibuat dari tulang rusukmu?

Kesabaran adalah jawaban terbaik yang bisa dimiliki setiap makhluk penuh tanya bernama manusia. Di suatu tempat dalam hati, aku meyakini dunia mesih cukup sempit untuk mempertemukan kita kembali. Entah apa yang akan terjadi. Aku mungkin serasa bermimpi dan tak ingin bangun.

Jika Tuhan mengizinkan, apapun bisa terjadi bukan?

Entah kata-kata ini sampai atau tidak di benak hatimu, aku hanya ingin kau tahu.

Dalam diamku, aku berdoa agar kuasa-Nya akan membuatmu datang mengetuk pintuku dan mengatakan kau pun membutuhkanku dalam hidupmu..

Dari aku yang tak pernah mampu mengungkapkan apa yang kurasa,
Karena aku takut disaat kau tahu, kau akan diam kemudian pergi dari kehidupanku..

Sunday, July 22, 2012

kewajiban dalam mencintaimu

tak pernah sedikitpun aku merencanakan segala hal yang berupa kepergianmu.
tak pernah pula aku berfikir sedikitpun untuk pergi dari sekitarmu.
kini aku memang hanya menjadi bayangan putih yang slalu hadir disaat kau memanggilku..
memang tak sering, namun setidaknya kau masih membutuhkan aku.

masihkah kau memliki perasaan itu meskipun hanya bercak setitik?
masihkah kau memliki ingatan untuk mengulang apa yang telah terjadi didalam dunia kita?

aku menghembus nafas panjang..
berasa nyawa ini sudah tak berguna, layak tubuh yang tidak memiliki tulang.
saat ku terpuruk dalam kesendirianku, mungkin kau sedang bahagia dalam duniamu.
apa kau tak pernah memikirkan bagaimana kerapuhanku saat kau melangkah jauh dari hidupku?

saat kau tiba-tiba datang dengan senyuman indah itu, aku menyambutmu dengan kebahagiaan yang tak terduga.
mungkin hanya aku yang rasa. ah apa iya hanya aku?
apa kau tidak merasakan itu?
getaran yang tercukup kuat untuk memastikan bahwa aku memang masih sayang bahkan mencintaimu.

sejenak ku memang berfikir, apalah arti diriku untuk hidupmu?
layaknya kau ditengah hujan namun aku membawakanmu payung serta switter untuk kehangatanmu, dan setelah hujan reda. kau pergi tanpa kata terimakasih dan hanya lirikan dengan senyuman manismu.

apa arti aku?
apa arti kehadiranku dalam hidupmu?
aku memang datang disaat kau membutuhkan aku, tapi kamu?

tenanglah..
aku tidak akan meminta pamrih untuk mengembalikan segalanya..
ini kewajibanku yang mencintaimu..
memang sering aku mengeluh karena kau tak pernah menyadari atas pengorbananku, tapi aku berfikir. ya, inilah kewajibanku yang mencintaimu.
apa ini yang dimaksud resiko?
sama sekali aku tidak menganggapnya resiko, resiko hanya membawa kita dalam penyesalan yang berkepanjangan dan tak akan luput.
aku menganggap ini kewajiban, kewajiban dalam mencintaimu meski tak pernah ada balasan.

dari aku,
yang selalu memojokkan diri dalam kebahagiaanmu..
dan selalu menengah disaat kau butuh kehangatan..

Apa kau akan sirna


Sinar memanjakan pagi saat mentari mulai beranjak
Air memanjakan awan gelap saat rintik mulai turun
Seakan mereka menikmati hidup yang tak pernah luntur
Sama seperti kamu..

Mengapa slalu kamu?
Entah mengapa fikirku tak pernah lepas dari bayanganmu
Kau yang merubah hidupku jadi lebih bermakna dan berarti..
Kau yang hadir membawa keceriaan dalam kebangkitan..
Kau yang betapa indahnya apabila aku tinggalkan..
Memang aku tak pernah ingin kau pergi
Tapi kau memaksakan untuk tetap pergi dari kata “KITA”
Tidak ada lagi kata “KITA”
Yang tersisa hanya KAU dan AKU..

Apa kau akan sirna?
Kau masih memberi kabar meskipun dapat dihitung dalam waktu sebulan
Tidak lagi seperti dulu yang hampir setiap detik kau memberi kabar untukku
Tidakkah kau merindukan aku ?
Seperti aku yang slalu merindukan kehadiranmu
Tidakkah kau berfikir akan perasaanku dalam penantian ini?
Seperti aku yang slalu mengutamakan kebahagiaanmu meski aku harus menahan sakit perih terdalam
Tidakkah kau menyadari senyuman kepasrahanku setiap kau mencoba untuk pergi dariku?

Apa kau akan sirna?
Aku mohon jangan..
Tuhan tau apa yang aku kerjakan disaat aku jauh dari sisimu
Tuhan slalu ku pesankan untuk menjagamu..
Tuhan slalu ku pesankan untuk memelukmu melalui lengan doa doaku..
Tuhan tak pernah bosan mendengarkan namamu di setiap bait doaku
Karna aku yakin Dia slalu mendengarkan seluruh doa hamba-Nya..
Jawaban Tuhan tidak selalu nyata, tapi dapat dirasakan..
Seperti hal nya aku bahagia melihat kau masih tersenyum untukku
Setidaknya Tuhan memberikan penjagaannya untuk menjagamu dalam kesehatanmu disaat aku jauh darimu..

Aku yakin suatu saat nanti kau akan mengerti makna yang tersirat dalam kata-kata indahku ini
Aku yakin kau akan menyadari disaat waktu yang sudah Tuhan tentukan..
Tetaplah kau bahagia didalam hidupmu..
Aku tak ingin melihat kesedihanmu..
Pundak kecilku pun masih bersedia menjadi tempat sandaranmu disaat kau butuh penopang..

Untukmu yang masih kucinta sejak dulu,
Dan tak pernah berubah hingga saat ini..
Dari aku,
 yang memang tak pernah bosan memelukmu melalui lengan doaku dari kejauhan..

Friday, July 13, 2012

Kita dan senyumanmu

Untuk kamu..
Penghilang Rasa Lelahku, Bertubuh tinggi gagah dan nyaman menjadi sandaranku..

dengan langkah gontai, aku memasuki ruang kamarku. ruangan dengan cat kuning muda dan dihiasi oleh kaca yang tak tembus pandang dengan beberapa foto yang tergantung di dinding dan dengan beberapa gambar yang dulu ku cetak dijadikan kalender..

hai, sedang apa dirimu?
sejenak ku hampiri telepon genggamku, ku tengok layar yang masih gelap legam karena anti gores yang melekat di layarnya.
ingin ku tekan salah satu tombol di handphone itu agar aku tahu ada pesan atau tidak didalamnya. hati dan jantung ini memang tak berhenti untuk berkontraksi. besar harapan bahwa ada pesan yang masuk darimu.
ku tekan..
tekan tombol mana pun..
ya, ya, muncullah foto
yang muncul hanyalah foto tersenyum dari satu pria dan satu wanita.
tepat, itu adalah kita..
pesanmu kini memang tak lagi sering ada.

genggamanku pada handphone itu pun aku lepaskan dan menaruhnya kembali ke tempat asal.
ku peluk kembali boneka lucu di ujung kamar, dan bertanya "kemana dia?" dia tak menjawab.
seringkali aku belajar untuk tidak bergantung padanya, aku belajar menjalani semuanya mesipun harus tertatih.
tapi aku tak bisa..
sewaktu handphone berdering tanda pesan masuk, iya benar itu dari kamu. kamu menyapaku. kamu butuh aku..

sejenak aku berfikir kau sudah menemukan singgahan yang lain. apa ia tak mampu memenuhi apa yang kau butuhkan?
apa ia tak mampu membahagiakanmu?
apa ia tak mampu untuk membuatmu tertawa?

aku memang tak bisa bila aku harus melihatmu sedih dan merenung.
aku menyambutmu kembali, mencoba membangkitkanmu lagi..
entah apa yang dimaksud pelarian pun aku tak peduli..
aku ingin kau selalu tersenyum dan bahagia, jangan jatuhkan airmata dalam hidupmu.
cukup aku yang merasakan sakit.


Dari Penikmat Senyummu
yang sesekali diam-diam memandangmu dari kejauhan..

Monday, July 9, 2012

aku tak mengerti apa-apa

untuk kamu bertubuh tinggi, manis dengan senyum terindah..

hai apa kabar?
pagi ini kau mengirim aku sebuah pesan singkat. begitu bahagianya aku saat aku lihat pengirim itu adalah kamu. namun isi dari pesan singkatmu ini cukup mengejutkan. bagaimana tidak? yang aku terima ini adalah perkataan kasar yang disertai caci dan maki dirimu. wah ada apa ini?
sebelumnya aku memang ada kontroversi dengan wanitamu. tapi harus kau pahami. aku berontroversi bukan untuk memperebutkan kamu. aku bukan anak kecil yang senang berebut mainan. aku berkontroversi dengannya karena aku membela diriku sendiri. bagaimana tidak? status status via-Twitter yang dia tuangkan itu selalu menyalahkan aku.
*******
sejak lama pula aku sudah terdiam tanpa kabar darimu. yaa hanya beberapa hari sekali terkadang kau menanyakan aku sedang dimana, dan begitu pun juga sebaliknya. hanya sekedar ingin tatap muka dan ingin memastikan bahwa keadaanmu baik-baik saja selama aku jauh darimu. ya ternyata Tuhan pun masih sayang padaku sehingga doa-doaku untuk menjagamu pun masih terkabulkan. senyum manis dengan wajahmu yang selalu terlihat indah itu masih sama berseri seperti dulu.

memang kita tak sesering dulu saling mengabarkan. namun apa dayaku untuk perbuat? kau sudah memiliki pengisi yang lain. yang katamu pun sikapnya memang sedikit childish dibanding aku. sejelek apapun sikap waintamu, kini kau pun sudah tunduk dengannya. 

aku turut bahagia melihatmu sudah menemukan apa yang kau cari. mungkin dia yang terbaik. mungkin memang cara dia menjagamu dan membuatmu nyaman berada didekatnya.

memang seperti sayatan silet rasanya. tapi tak usah lah aku persebar masalah hatiku. yang aku utamakan slalu kebahagiaanmu. tak usah lah kau pedulikan apa yang aku lakukan, karena ini juga untukmu. dan tak usah lah kau takut akan aku pergi, karna aku sendiri pun tak mampu meninggalkanmu meski kau telah bersama wanitamu.

kembali pada topik diawal tadi.
cacianmu membuat terbelalak mataku, jantung yang seakan berhenti berdetak, darah yang terasa tanpa aliran, dan dengan fikiran kosong. aku bertanya ada apa?
karena memang sejujurnya aku tak mengerti apa-apa.
aku ingin menjelaskan, tapi apa yang harus aku perjelas?
aku semakin bisu.
aku semakin beku.
aku semakin bingung harus berbicara apa.
semua ini bukan keinginanku dan sama sekali bukan tujuan hidupku.
namun apa yang kini terjadi?
semua seakan goyah dan membuatku mati tak bernyawa.
apa maksud dari semua ini?
aku ingin membantah tuduhan itu, namun aku harus bagaimana?
mungkin semua yang dikatakan wanitamu sudah terasa benar di benakmu. tapi aku?
semua tidak denganku.
harus kau pahami dan mengerti, aku tidak mengetahui sedikitpun apa yang membuat kau seperti ini.
karena memang sejujurnya aku memang benar-benar tak mengerti apa-apa..

Friday, July 6, 2012

Aku yang dia sembunyikan


Aku tak pernah bebas mencintai dia. Dia lebih suka kucintai secara diam-diam. Dia lebih suka kucintai tanpa harus ada banyak orang yang tahu. Itulah kita, dengan kemesraan yang kami sembunyikan, dengan sapaan sayang yang tak pernah terdengar dimuka umum. Seringkali, ada rasa sakit yang menyelinap secara nyata dalam “kerahasiaan” ini, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, aku tak pernah mampu melawan dia yang tetap saja mengatakan sayang meskipun aku selalu dia sembunyikan.

Kami memang terlihat seakan-akan tak memiliki hubungan khusus, kami memang seringkali terlihat seakan-akan tak punya perasaan apa-apa. Padahal, saat kami hanya berdua, perasaan itu membuncah dengan liarnya, rasa cinta itu mengalir dengan derasnya. Tak ada orang lain yang tahu bahwa kami telah bersama, karena dia selalu berpendapat bahwa suatu hubungan memang tak butuh publikasi berlebihan. Tapi, menurutku, ini bukan hanya sekedar pubikasi yang dia ceritakan, nyatanya aku benar-benar disembunyikan, nyatanya saat dia bersama teman-temannya, aku seakan-akan tak pernah ada didekatnya, aku diperlakukannya seperti orang lain. Ada rasa sakit yang sebenarnya diam-diam menyiksaku, tapi aku masih sulit memutuskan tindakan yang harus kulakukan.

Memang, di depannya aku tak pernah mempermasalahkan pengabaiannya, tapi justru tindakan itulah yang membuatku tersiksa dibelakangnya. Aku memang bahagia saat bersamanya, tapi apa gunannya kalau dia hanya sanggup untuk menyembunyikanku? Aku memang merasa hangat jika dalam peluknya, tapi apa gunanya jika pelukan itu semu dan tak bisa terus menghangatkanku? Aku terpaksa menunggu dihubungi lebih dulu, jadi dia akan datang padaku ketika dia hanya membutuhkanku? Padahal aku merindukannya, padahal aku ingin menghubunginya lebih dulu.

Aku seringkali merasa bukan seseorang yang penting dalam hidupnya, karena memang dia jarang memperlakukanku layaknya orang penting dalam hidupnya, padahal aku selalu menganggap dirinya penting dalam hidupku, bahwa sebagian diriku ada bersamanya. Lupakan makan malam romantis, lupakan gandengan tangan yang manis, lupakan boneka yang tersenyum dengan bengis, dia memang tak seromantis pria-pria lainnya, dia memang selalu lupa untuk memperlakukanku layaknya wanita. Mungkin, aku sudah terbiasa disakiti olehnya. Mungkin, perasaanku buta akan cinta sesungguhnya, sehingga perlakuan yang menyakitkan pun tetap kuanggap sebagai perlakuan yang membahagiakanku.

Dia bahkan tak mempertegas status kita. Seringkali aku bertanya, inikah cinta yang kucari jika dia hanya bisa menyakiti? Inikah dunia yang kuharapkan jika aku merasa frustasi di dalamnya?  Inikah hubungan yang akan membahagiakanku jika dia tak pernah menganggapku ada dan nyata? Apakah ini saatnya untuk melanjutkan, atau berhenti di tengah jalan?