Monday, July 9, 2012

aku tak mengerti apa-apa

untuk kamu bertubuh tinggi, manis dengan senyum terindah..

hai apa kabar?
pagi ini kau mengirim aku sebuah pesan singkat. begitu bahagianya aku saat aku lihat pengirim itu adalah kamu. namun isi dari pesan singkatmu ini cukup mengejutkan. bagaimana tidak? yang aku terima ini adalah perkataan kasar yang disertai caci dan maki dirimu. wah ada apa ini?
sebelumnya aku memang ada kontroversi dengan wanitamu. tapi harus kau pahami. aku berontroversi bukan untuk memperebutkan kamu. aku bukan anak kecil yang senang berebut mainan. aku berkontroversi dengannya karena aku membela diriku sendiri. bagaimana tidak? status status via-Twitter yang dia tuangkan itu selalu menyalahkan aku.
*******
sejak lama pula aku sudah terdiam tanpa kabar darimu. yaa hanya beberapa hari sekali terkadang kau menanyakan aku sedang dimana, dan begitu pun juga sebaliknya. hanya sekedar ingin tatap muka dan ingin memastikan bahwa keadaanmu baik-baik saja selama aku jauh darimu. ya ternyata Tuhan pun masih sayang padaku sehingga doa-doaku untuk menjagamu pun masih terkabulkan. senyum manis dengan wajahmu yang selalu terlihat indah itu masih sama berseri seperti dulu.

memang kita tak sesering dulu saling mengabarkan. namun apa dayaku untuk perbuat? kau sudah memiliki pengisi yang lain. yang katamu pun sikapnya memang sedikit childish dibanding aku. sejelek apapun sikap waintamu, kini kau pun sudah tunduk dengannya. 

aku turut bahagia melihatmu sudah menemukan apa yang kau cari. mungkin dia yang terbaik. mungkin memang cara dia menjagamu dan membuatmu nyaman berada didekatnya.

memang seperti sayatan silet rasanya. tapi tak usah lah aku persebar masalah hatiku. yang aku utamakan slalu kebahagiaanmu. tak usah lah kau pedulikan apa yang aku lakukan, karena ini juga untukmu. dan tak usah lah kau takut akan aku pergi, karna aku sendiri pun tak mampu meninggalkanmu meski kau telah bersama wanitamu.

kembali pada topik diawal tadi.
cacianmu membuat terbelalak mataku, jantung yang seakan berhenti berdetak, darah yang terasa tanpa aliran, dan dengan fikiran kosong. aku bertanya ada apa?
karena memang sejujurnya aku tak mengerti apa-apa.
aku ingin menjelaskan, tapi apa yang harus aku perjelas?
aku semakin bisu.
aku semakin beku.
aku semakin bingung harus berbicara apa.
semua ini bukan keinginanku dan sama sekali bukan tujuan hidupku.
namun apa yang kini terjadi?
semua seakan goyah dan membuatku mati tak bernyawa.
apa maksud dari semua ini?
aku ingin membantah tuduhan itu, namun aku harus bagaimana?
mungkin semua yang dikatakan wanitamu sudah terasa benar di benakmu. tapi aku?
semua tidak denganku.
harus kau pahami dan mengerti, aku tidak mengetahui sedikitpun apa yang membuat kau seperti ini.
karena memang sejujurnya aku memang benar-benar tak mengerti apa-apa..

0 comments:

Post a Comment