Friday, November 22, 2013

Diam-diam jatuh hati

Pernah terkadang aku berfikir, tidakkah pantas aku untuk bahagia bersama kesayangan?
Disetiap aku melihat kebahagian selalu berada di sela-sela genggaman tangan sebuah pasangan yang saling cinta..

Banyak juga cinta yang sudah lalu lalang lewat begitu saja didepan hati ini..
Entah itu hati yang sifatnya hanya sementara karena melihat kerupawanan wajah,
Entah hati yang sifatnya hanya sebatas kekaguman tak berlebih,
Entah hati yang sifatnya berbuah kesetiaan dan manis tuk dipertahankan.

Setiap orang dari kita pasti merasakan apa itu jatuh hati pada sosok kesayangan bukan?
Tak ada yang bisa mengelak dengan perasaan yang sudah dirasa oleh hati. Ada pepatah yang mengemukakan "Lidah bisa berbicara bohong, namun hati?? Tidak pernah bisa", mengapa? Alasan-alasan yang terkuak dari dalam hati pun berbeda-beda..

Tidak semua orang mempunyai alasan jatuh hati pada seseorang karena ia rupawan,
Tidak semua orang mempunyai alasan jatuh hati pada seseorang karena kebaikannya,
Tidak semua orang mempunyai alasan jatuh hati pada seseorang karena ketulusannya,
Dan tidak semua orang pula mempunyai alasan jatuh hati pada seseorang yang telah membantu ia bangkit dari keterpurukannya.

Pada dasarnya cinta itu hadir tanpa alasan. Mengapa? Iya, ia datang semaunya tanpa permisi dan tanpa izin pula. Sopankah dia?
Hemm..
Cinta juga terkadang tak butuh balasan, karena tak sedikit juga yang mencintai dia (sosok kesayangan) tanpa dicintai. Cinta yang satu ini membuat hati gundah dan tak beraturan jalannya. Mencintai tanpa dicintai. Iya, istilah itulah yang diucapkan pada sosok yang hanya mampu mencintai tanpa merasakan cinta dari kesayangannya. Melihat dia (sosok kesayangan) dari jauh saja sudah menjadi bahagia dalam hati meskipun harus diam-diam. Kadang aku pun tak sengaja saat aku sedang asyik memandangmu, melihat tingkahmu, dan saat itulah kau juga kebetulan melihat ke arahku. "Oopss, maaf aku tak sengaja memandangimu!" Dengan sergap aku melempar pandanganku ke arah lainnya. Pernah suatu saat ada waktu dimana aku menatapmu, dan kamu memang berada di hadapanku, waw! Terlihat hebat dan aku seperti manusia batu yang tak bisa melakukan sesuatu. Bibirku terasa beku dan tak mampu mengeluarkan kata-kata yang seharusnya kuucapkan, aku menjadi tak karuan dan semua jadi serba salah. Ah bodoh! Ada saatnya aku menyesal ingin mengulang kejadian saat itu, andai aku bisa lebih aktif untuk berbicara. Ah, dasar cinta!

Tapi aku lebih banyak diam-diam memandangimu, rasanya lebih puas dan cukup menenangkan aku. Ya, meskipun kita tak bersama, tapi setidaknya aku bisa menikmati senyum manismu dari jauh. Tak begitu nyaman memang dengan diam-diam mencintaimu, berasa aku sedang menyembunyikan bom atom yang siap tempur untuk merebut kekuasaan hatimu. Ah tidak, itu terlalu ironis.

Aku tak ingin berharap banyak akan cinta yang ku rasa, aku sadar diri aku ini siapa dan seperti apa. Pasti juga banyak bunga-bunga yang lebih indah diluar sana yang mampu membuat Sang Lebah sepertimu tertarik untuk mendatanginya.

Ini aku yang diam-diam memperhatikanmu, kamu tak perlu tau dan
kamu cukup menjaga senyum manismu agar bunga-bunga disini selalu bermekaran melihat senyumanmu :)


Twitter: @Lya_cahyanth










0 comments:

Post a Comment