Saturday, September 22, 2012

Pengaukanmu yang kau sembunyikan


Malam ini tak begitu dingin, masih dengan suasana sunyi dan berudara sedikit dingin karena mulai memasuki musim penghujan. Seperti biasa di malam-malam sebelumnya, aku belum bisa tidur di jam-jam seperti ini. Kebiasaanku sebelum tidur itu pasti membuka dan mengecek jejaring sosial yang tersedia di Internet bagi para penggunanya. Kubuka akun Twitter-ku melalui aplikasi TweetCaster yang tersedia didalam Tablet kecilku. Penampilan yang sama, tak ada yang berubah, hanya saja perubahan karena pergeseran status status yang di posting teman-temanku di Twitter. Tapi.. ada yang berbeda dari beranda kali ini. Sosok yang ku kenal dan selalu menarik perhatianku. Siapa dia? Ku pertegas lagi dengan mendekatkan mataku kearah layar tablet kecilku itu.

Dan..

Nah! benar, itu dia! Dia yang selalu menjadi bahan penulisan kata-kataku selama ini. Tapi mengapa dia terlihat agak murung. Beribu pertanyaan muncul di benakku ada apa denganmu? Mengapa status Twitter-mu terlihat murung? Memang terlihat sepele karena itu hanya status Twitter, tapi dari sanalah aku mengetahui kabarmu melalui kata-kata yang kau tuang dalam statusmu itu.

Tersadar akan sesuatu bahwa aku sejak tadi sedang asik Retweet-an dengan orang lain. Orang itu memang selalu menggunakan kata-kata spesial untuk berbicara padaku, namun aku bisa pahami kalau itu hanya guyon belaka dan akupun tidak merespon kata-kata spesial itu kembali. Memang aku seperti ini sejak kepergianmu, beberapa orang hadir untuk menawarkan diri mereka untuk menjadi kekasihku namun entah mengapa hati ini kian beku. Yaa, sepertinya hati ini sudah lupa bagaimana cara untuk mencintai oranglain sehingga aku tak mampu mencintai oranglain selain dirimu. Lupakanlah.. kini kita bahas mengenai status Twitter-mu.

Ku beranikan untuk menghubungimu via SMS, menanyakan ada apa denganmu. Kau pun menjawab “Sudahlaah, urusi saja urusanmu itu..”. Aku terdiam dan sejenak berfikir, apa kau cemburu??
Sudah lama kita tak bersama lagi, apa kau masih merasakan hal yang sama denganku?
Akhirnya aku membalas dengan kejujuran yang selama ini aku pendam jauh bahwa aku memang masih menantimu. Meskipun memang aku sudah terlihat cuek dan tak mau tau tentangmu, tapi di sela itu aku selalu memperhatikanmu meskipun melalui status-status Twitter-mu. Disaat kau sudah memiliki penggantiku, mau tak mau aku memperhatikan Timline Twitter-mu untuk mengetahui kabarmu, yang padahal isinya membuatku tercabik karena melihat kemesraanmu dengan wanitamu. Namun tak apa, ini sudah menjadi kewajibanku untuk memperhatikanmu dari jauh. Dan kini kau sudah sendiri lagi, entah siapa yang akan menjadi wanitamu berikutnya. Kembali pada status Twitter-mu yang akan ku bahas.  Aku tau, kau memang tidak jauh dari gengsi, maka dari itu kau tidak pernah mengakuinya dari awal bahwa kau cemburu pada orang-orang yang dekat padaku. Seperti itukah? Ya, dan kau pun jujur atas perasaanmu! Kau mengatakan bahwa kau memang cemburu pada mereka yang mendekatiku, dan kau pun mengatakan masih memiliki rasa yang sama seperti aku untukku. Namun meskipun kau memiliki rasa yang sama, entah mengapa kau mengatakan bahwa tidak bisa lagi melanjutkan kisah kita yang sudah lama terbalut kenangan.

Aku pun bingung mendengar pengakuanmu itu, entah aku harus bahagia karena ternyata selama ini kau menyimpan rasa yang sama, atau aku harus menangis karena memang kita sudah tak bisa lagi saling menyatu..

Sudah sejak tadi aku bendung airmata ini agar tak jatuh untuk menangis, namun aku tak kuasa lagi menahannya. Jujur, aku memang senang mendengarnya tapi di sisi lain aku harus menerima kenyataan bahwa kau dan aku tak bisa bersatu lagi.

Kau yang masih aku sayang sampai saat ini, aku harap kau dapat merasakan rindu yang selama ini ku tanam jauh dibenak hati ini..
Untukmu..

2 comments: