Monday, October 7, 2013

Memerangi hati, tanpamu

Aku memang ada di keramaian, seramai apapun kondisi dan situasi dimana aku berada saat ini, aku tetap merasa sepi. Merasa sendiri, seperti dilorong yg sangaaaat dalam..
Aku seperti sedang memerangi hati, menahan segala rasa yang membuat diri ini semakin seperti pecundang. Aku tak memiliki keberanian untuk mengatakan hal yang sebenarnya.. mengatakan bahwa hati ini memang mengharapkan kehadiran yang sudah lama dinantikan. Ingin rasanya hati ini jujur pada sosok dirimu, tentang hati dan rasa yang slama ini aku pendam.

Dibawah deras hujan ini, entah kenapa bayanganmu seperti datang membawa cerita-cerita lampau.
Cerita yang lama sudah tak ada di kasat mata..
Cerita yang lama sudah tak terdengar bisingnya lagi..
Dan..
Cerita yang tak ada kelanjutannya lagi..

Hai..
Hati ini terus berperang saat kamu memang tak lagi mengharapkanku lagi. Mengapa aku tak pernah jujur dari awal tentang perasaanku yang ada? Mengapa rasa kehilangan itu hadir saat kamu sudah memilih yang lain? Dasar bodoh!! Bodoh sekali..
Aku seperti manusia tak bertulang. Seperti tak memiliki sanggahan untuk berdiri tegak.
Aku seperti manusia tanpa hempasan tawa, yang sulit menarik garis senyum saat hati memerangi diri ini dalam kesedihan untuk melepasmu.
Aku bisa tertawa. Iya, bisa! "Hahaha".. hanya tulisan. Iya, hanya tulisan yang menyimbolkan bahwa aku sedang tertawa. Yang padahal hati ini?? Ah!

Aku sibuk mencari celah dimana aku bisa temukan cahaya senyumanku lagi..
Aku lelah memerangi hati yang sangat sulit menepikanmu..
Kamu sudah cukup membuat istana di hati ini, membuat ruang ruang yang membuat aku betah berada didalamnya. Dan kini kau pergi membawa kuncinya dan memberikannya pada yang lain. Bagaimana aku membuka semua pintu diruang ini?

Ah! Terus saja berhalusinasi tentangmu. Tak ada tepi, tak ada ujung, tak ada pinggir, dan tak ada akhir kalau aku harus bercerita tentang sosok yang sudah membuat hati ini berperang diri.

Ya Tuhan..
Berikan aku segala kunci agar aku dapat keluar dari perasaan berharap yang begitu dalam padanya..
Biarkan bayangannya keluar dari ruang otakku agar aku mampu melupakannya..
Tegarkan aku saat aku merasa sakit tak terkira ketika aku mencoba untuk melepasnya..

Untukmu..
Yang sempat memberikan keindahan disela hidupku, meski tak bersatu..

Twitter: @Lya_cahyanth

0 comments:

Post a Comment