Thursday, October 3, 2013

Cemburu itu ada, entahlah

"Saat kau tak ada
Atau kau tak disini
Terpenjara sepi
Kunikmati sendiri
Tak terhitung waktu
Tuk melupakanmu
Aku tak pernah bisa"

⊙⊙⊙⊙⊙⊙

Dengan nada agak sedikit pelan aku menyanyikan lagu ini saat mp3-ku ikut menyertaiku. Kala rindu pada sosok yang kini sudah tak lagi sering terlihat pandangku..
Pada sosok yang kini mungkin sudah memiliki kenyamanan dengan kenyamanan yang lain..
Pada sosok yang kini sudah tak lagi menjadikan aku yang spesial di mata indahnya..
Pada sosok yang kini mungkin sudah tak lagi berusaha memikirkan bagaimana untuk membuatku nyaman dengannya..

Saat kamu tak lagi disini, di dekatku. Aku merasa ada yang hilang, entah apa tapi itu terasa. Kamu dan aku memang tak terlalu banyak bicara saat itu, tapi ketika ku tau kau memiliki perasaan itu, aku diam-diam juga seperti larut dalam perasaan yang sama denganmu. Memang bodoh terlihatnya, tapi ya memang begini nyatanya.

Aku mulai cemburu melihat kamu tertawa canda ria dengan kawanmu yang baru, entah mengapa ada perasaan itu tapi ku rasa itu karna aku merasa tlah jauh darimu. Aku mulai rajin stalking timeline-mu agar aku tau bagaimana kondisi terbarumu saat kau tak ada lagi di pandanganku, dan.. lagi-lagi aku cemburu.

Wajarkah ini?
Wajarkah bila aku cemburu? Hey! Aku ini bukan siapa-siapamu. Bodoh sekali rasanya bila aku cemburu..
Aku terus mencoba untuk menetralkan dan membiasakan perasaan yang ada ini agar tidak menggebu-gebu berharap untuk pengertianmu. Tapi hasilnya? Sama sekali tak merubah apa yang ku rasa pada sosok dirimu.

Ingin sekali selalu ada waktu luang agar aku bisa memanfaatkan kebersamaan aku dan sosok kamu. Tapi, sudahlah! Sepertinya kau tak lagi sama dengan waktu itu.

Kamu bukan kamu yang dulu mengharapkan aku lagi. Kalaupun kamu masih merasakan hal yang sama, bukankah seharusnya kamu terus berusaha untuk memberi kenyamanan untukku? Iya kan?
Dan nyatanya kamu memang terlalu cepat untuk mencari kenyamanan yang baru.

Aku diam, dan aku menyerah..
Aku lelah, dan aku sakit..
Aku pasrah, dan aku mengalah..
Untuk apa memaksakan perasaanmu yang sudah sirna?
Tak ada gunanya kan? Sudahlah~

Twitter: @Lya_cahyanth

0 comments:

Post a Comment