Thursday, May 29, 2014

Diam - Diam Rindu

Hai pemilik paras nan rupawan..
Apa kau pernah mendengar istilah "Cinta hadir karena terbiasa"?
Istilah yang mungkin sulit terhapuskan dari segala penjuru kisah-kisah yang sudah berkaitan dengan cinta. Ah, lagi-lagi cinta.


Hai pemilik sentuhan kapas..
Entah mengapa aku memang merasa nyaman setengah mati saat diam-diam kau menggenggam tanganku. Seakan membawaku ke ruang yang paling aman..
Seakan membawaku kedalam ruang ketenangan..
Sentuhan yang teramat lembut, mungkin melebihi lembutnya tissue-tissue yang selama ini pernah ku sentuh. Ah tidak, mungkin aku saja yang terlalu berlebihan menyanjungnya.

Hai sang pemikat hati yang pandai membuatku tertawa..
Apa kau tak tahu?
Kita memang tak selalu ada disetiap waktu dan setiap pertemuan. Tapi sikap demi sikap yang terdapat dalam dirimu membuat aku merasa terbiasa dan nyaman dengan hal itu.
Apakah kau perasa dalam hal hati?
Saat kau tak terlihat kasat mata, yang mungkin saja kau sedang asyik dengan kesibukanmu sendiri, diam-diam aku mencarimu. Mencari ke semua penjuru. Dan ingin ku akui, bahwa aku merasa rindu.
Oh, ini rindu ternyata.
Dan apa kau tahu?
Diam-diam rindu ini slalu menggerutu dalam hati, seolah berkata namun tak mampu bicara..
Seolah berontak namun tak mampu berbuat..

Ah aku siapa?
Apa iya aku berhak merindukan sang rupawan sepertimu?
Tidakkah aku terlalu tinggi dalam bermimpi?
Hey, bangun!
Ah tidak, aku sedang tak tertidur dan aku sadar.

Dan ku akui memang aku rindu sosokmu.
Sosok yang pandai merangkai kata indah sehingga mampu membuat aku menarik garis bibirku dan melahirkan senyuman..
Sosok yang mampu menggenggam erat tanganku dan membawa aku dalam ruanh kenyamanan..
Sosok yang ceria dan selalu mengajarkanku agar selalu bersikap semestinya menjadi sosok yang dicintai..
Dan,
Sosok yang mungkin akan selalu hadir dalam bait-bait doaku agar aku mampu terus bersamanya..

Ah, rindu
Sederas apapun hujan yang turun pun belum mampu untuk menghanyutkan sekarung rasa rindu..
Seterik apapun matahari yang berpijar juga belum tentu mampu untuk memudarkan rasa rindu yang sudah ku telan..

Hai rindu..
Meski aku tak mampu dan tak memiliki sepotong pun obat penawar rindu, tapi setidaknya bayanganmu masih selalu ada untuk menghiasi dinding fikiranku.
Karna rindu yang hadir padaku tak pernah ku cari dan ku undang..

Twitter: @Lya_cahyanth

0 comments:

Post a Comment