Sunday, November 9, 2014

Selamat Ulang Tahun, Ibu

Hai pahlawan keduaku setelah Ayah..


Masihkah kau bersemangat untuk menggaris senyumanmu untuk anak-anakmu ini?
Kepergian Ayah mungkin memang sudah membuatmu terpukul,
Tidak kau saja, bu.. tapi aku juga, begitu pula dengan adik..

Hai Ibu..
Tak banyak hal yang diinginkan sosok anak dari ibu tersayangnya, hanya menjaga senyum dan kasih sayang agar tak pernah luput..
Meneruskan perjuangan Ayah yang sudah ia lakukan sejauh ini, hingga kini Tuhan ternyata lebih menyayangi Ayah..
Kasih sayang Tuhan yang terlalu besar pada Ayah sehingga mengalahkan rasa sayang kita terhadapnya, bu..

Bu, percayalah..
Ayah pasti bahagia disana, Ayah tak lagi merasakan rasa sakit yang selama ini ia tahan..
Ayah pasti disana sudah bisa makan-makanan enak di Surga-Nya, dan Ayah akan lebih senang melihat ibu tidak murung dan larut dalam kesedihan. Iya kan, yah?

Untuk Ayah..
Terima kasih sebelumnya untuk hadiah kecilmu yang telah dibatalkan kemarin sore oleh ibu. Bukan maksud untuk menolak hadiahmu itu, tapi lantaran pembelian barang itu seharusnya nantinya akan digunakan kau dan ibu, Ayah..

Ibu tak mampu menyanggupi datangnya barang tersebut dan memilih membatalkannya. Aku yakin disana kau pasti akan memahaminya..

Ayah, awalnya aku tak akan tega mengucapkan Selamat ulang tahun untuk ibu, karena ku tau ibu pasti akan sedih dihari terindahnya bertambah usia ia tak lagi menatapmu, yah. Aku tak ingin melihatnya menangis lagi, yah..

Aku yakin ia akan sangat merasa kehilanganmu saat ini..



Dan sesanggup mungkin aku wakilkan ucapan darimu untuk ibu ya, yah.. 


“Ibu, selamat ulang tahun. Aku mewakili ucapan ayah yang tak lagi mampu mengucapkan kata-kata itu, aku yakin ia ingin sekali mengucapkannya untukmu, bu.

Ibu, selamat ulang tahun. Aku yakin ayah akan bicara untuk menjaga senyumanmu untuk anak-anakmu kelak agar mereka terus bersemangat meneruskan perjuangan Ayah..

Ibu, selamat ulang tahun. Maafkan ayah yang tak bisa menghadiri lagi acara ulang tahunmu hari ini, dan ulang tahun anak-anak esok-esok hari dan seterusnya..

Ibu, selamat ulang tahun. Jangan terus-menerus bersedih bu, ayah memang tak lagi terlihat raganya tapi ku mohon jangan terus menangisinya. Ayah tak akan pernah bahagia disana bila kau terus- menerus bersedih akan kepergiannya..

Ibu, selamat ulang tahun. Buat ayah bahagia karena kau dititipkan anak-anak atas jerih payah yang dihasilkan cucur keringat ayah sendiri selama ini..

Dan..

Ibu aku minta maaf, sejauh ini mungkin aku belum mampu menjadi yang dibanggakan. Aku akan terus berusaha, bu. Aku akan berusaha semaksimal mungkin agar tak menjadi yang dikecewakan oleh semua orang terutama di keluarga ini. Aku yakin ayah sudah menyiapkan yang terbaik di jauh hari, dan aku yakin ayah ingin melihat hasil jerih payahnya selama ini akan menjadi apa..
Selamat ulang tahun, Ibu..”

Hai wanita terhebatku..
Hari ini umurmu bertambah..
Garis-garis halus yang mulai berdatangan menghiasi wajahmu,
Sekitaran matamu yang kini semakin sayu,
Tak akan pernah merubah ukuran rasa sayangku terhadapmu..

Selamat ulang tahun, Ibu..
Aku yakin kau lebih kuat dari anak-anakmu..
Jaga selalu senyummu untuk menyambut hari-hari yang dijalani anak-anakmu saat ini..
Jangan pernah luput dan lupa untuk menyemangati aku..

Ini aku, anakmu yang senantiasa ingin memeluk serta merengkuhmu menghilangkan segala airmata sedih yang terkuak dari hatimu..

Created by:
Lya Nurcahyanti | @Lya_cahyanth

0 comments:

Post a Comment