Sunday, December 28, 2014

Kebahagiaan itu ada, tapi nanti

Hai dunia..
Berakhirnya sebuah kisah itu menyakitkan bukan?
Taukah kamu? sosok yang selama ini aku banggakan itu ternyata kini sudah tiada. Cepat sekali rasanya cerita ini berakhir dengan sangat mengecewakan.
Ku fikir, pada saat itu memang aku telah menemukan cahaya yang selama ini aku cari. Namun, semua tidak seperti apa yang aku impikan.


Aku sangat sedih, entah terkadang aku harus menangis atau tersenyum karena melihat sosok itu bahagia. Bukan denganku, melainkan dengan merpati cantik di seberang sana.

Hai dunia..
Aku sering berangan-angan bahwa elang gagah seperti dia akan menyambut itik kecil buruk rupa sepertiku bukan?
Ya benar, itu hanya anganku dan tak pernah untuk dijadikan nyata.

Aku bisa merasakan betapa bahagianya elang gagah seperti dia dapat memiliki merpati cantik yang memiliki keindahan luar biasa seperti yang dia miliki sekarang. Aku tak bisa pungkiri bahwa merpati itu benar-benar sempurna. Wajar saja sang elang gagah itu tak pernah melihat itik kecil buruk rupa sepertiku..

Dunia..
Aku selalu bercerita tentang elang gagah padamu. Tentang bagaimana dia memperlakukan aku dan baiknya dia menyambut aku dalam hidupnya pada saat-saat indah itu. Aku tak pernah bosan membicarakan pertemuan tak terduga antara aku dan elang gagah itu. Tapi, aku tak boleh terus larut dalam hal ini. Aku harus mengerrti keadaan yang kini sudah merubah segalanya.

Wahai dunia..
Aku tak bisa banyak berbicara lagi tentang sosok itu. Merpati indah nan menawan itu pasti sangatlah beruntung memiliki pengawal seperti elang gagah disana. Aku turut bahagia..
Sesedih dan sesakit apapun hati ini aku harus mengatakan bahwa aku bahagia..

Ya..
Tak ada cahaya lagi yang menyinari lorongku..
Tak ada serpihan karang lagi dipinggiran pantai..
Memang sebuah pertemuan pasti ada perpisahan, entah kapan, dimana, dan pada siapa..

Kini waktu berjalan maju, tak pernah mundur!
Sang itik kecil buruk rupa sepertiku pun mencoba untuk mengepakkan sayapnya, mencoba untuk terbang..
Namun aku tak mampu, mengapa? Aku hanya seekor itik, bukan merpati indah yang mampu mengepakkan sayapnya seperti sosok yang berada dalam kehidupan elang gagah itu.

Ah..
Aku memang tak mampu melakukan apa-apa, namanya saja itik kecil buruk rupa. Wajar saja bila aku harus terus jatuh dan tak bisa pergi dengan kepakan sayapku ini. Karena bentuk sayapku saja tidak seindah sayap merpati itu.

Baiklah..
Kebahagiaan pasti akan tiba bila saatnya nanti mengharuskan untuk bahagia, dan itu bukan untuk saat ini.
Mungkin nanti..

Lya Nurcahyanti | @Lya_cahyanth

0 comments:

Post a Comment