Sunday, December 22, 2013

Untukmu Pahlawan Kami (Edisi Kereta Api)



Masinis adalah sosok utama yang kita ingat ketika kita menyebutkan kendaraan panjang layaknya ular besi. Pekerjaan yang menugaskan ia untuk berpergian mengendarai kereta api mengantarkan banyak orang ke tujuannya masing-masing.

Asisten Masinis adalah sosok kedua dibalik sosok Masinis. Dimana ia bertugas pemimpin perjalanan dan kondektur dalam kereta api menemani sang Masinis.

Teknisi Kereta Api juga turut berperan penting dalam kereta api. Dimana ia akan menangani beberapa problema yang berada dalam kereta api dalam bidang teknik.

Ketiga bagian pekerjaan itu mengingatkan sosok pahlawan beberapa waktu silam. Pada tanggal 19 Desember 2013 pukul 11.29 siang yang lalu tepat di Pintu Perlintasan KRL Serpong – Tanah Abang (tepatnya Bintaro), terjadi kebakaran hebat yang mengakibatkan delapan orang tewas dan banyak juga orang yang luka-luka atas kejadian tersebut. Benturan maut antar KRL jurusan Serpong – Tanah Abang dan mobil tanki BBM ternyata membuat kobaran api membesar dan sulit dikendalikan. Kendaraan yang lalu lalang sejenak terhenti dan menjadi saksi tragedi yang tak pernah diduga seperti ini. Tidak disangka, korban didalamnya adalah sosok pahlawan orang banyak di hari itu. Iya, dia Masinis (Darman Prasetyo), Asisten Masinis (Agus Suroto), serta Teknisi kereta Api (Sofyan Hadi).

Dibalik cerita menurut beberapa sumber..
Salah satu kru itu memerikan peringatan pada para penumpang untuk segera pindah ke gerbong belakang, dan kru meyakinkan bahwa akan terjadi tabrakan yang tidak dapat dihindarkan. Dan kemudian salah satu kru itu masuk lagi ke dalam kabin yang letaknya dekat dengan gerbong khusus wanita. Ketiga kru tersebut dalam keadaan genting, bagaimana tidak? Mereka berada tepat di bagian kabin (bagian yang paling depan dan sudah pasti berbahaya ketika tabrakan itu terjadi), namun mereka tetap setia melakukan tugasnya dan bertahan walaupun harus merenggut nyawanya sekalipun. Dan tabrakan itu akhirnya terjadi dan menyebabkan ledakan dan kebakaran, karena benturan keras dengan truk tanki bermuatan BBM.

Keluh kesah sanak saudara yang ditinggalkan oleh pahlawan Kereta Api saat itu:
1.      Sosok Darman Prasetyo
Beliau adalah ayah yang baik, dan ayah yang bertanggung jawab. Dengan jarak yang sangat jauh dari lokasi dinas, ia tak luput memberikan kabar pada anak serta istri tercintanya. Beliau dikenal sosok yang cukup humoris dan juga rajin beribadah. Dengan hati terpukul Riza (istrinya) harus menerima takdir yang mengatakan bahwa Darman telah tiada di hari itu akibat kecelakan maut yang terjadi. Ia meninggalkan istri tercintanya dan buah hati kesayangannya, Faris demi tanggung jawab atas tugasnya.
2.      Sosok Sofyan Hadi
Sosok pria berumur 25 tahun ini, memiliki keinginan yang sangat dalam untuk mengabdikan dirinya pada kereta api. Beliau selalu mencari rekruitmen dari PT KAI agar ia mampu bekerja di kereta api. “Mah, hidup matiku hanya untuk kereta api, Mah” tutur kata Sofyan pada Ibunya. Dan ternyata Tuhan menjawab perkataannya. Kini ia telah tiada di lokasi kecintaannya, ditempat ia bertugas dengan tanggung jawabnya sebagai teknisi Kereta Api.
3.      Sosok Agus Suroto
Sosok yang baru menjadi Assisten Masinis selama kurang lebih 7 bulan ini mengaku bangga dan bahagia karena menjadi Assisten Masinis. Orang tua yang ditinggalkan pun sangat shock dan tak mampu menahan isak tangis atas kesedihan ini. “Beliau sangat bangga bekerja sebagai Assisten Masinis”, kata Sudarsono (Kakak Agus).

~ Untukmu Pahlawan Kami ~

Bagai bunga yang berguguran bukan di waktu semi
Bagai angin topan yang menghempas begitu keras
Tak disangka..
Iya, benar tak disangka..
Kejadian di waktu silam yang merenggut engkau, Pahlawan kami..

Berdinaskan gagahnya ular besi di panjangnya perintasan
Dengan bijak kau ambil keputusan terbaik

Demi keselamatan mereka
Kau turun ke medan api untuk menerjang perlawanan..
Perlawanan untuk keselamatan mereka
Perlawanan untuk kebahagiaan mereka
Perlawanan demi kesetiaan tugas
Serta
Perlawanan demi tanggung jawab...

Wahai pahlawan..
Kami tak pernah luput atas jasamu yang telah membawa kami kembali melihat dunia
Membawa kami kembali merasakan indahnya kota
Membawa kami kembali pada keluarga kami

Wahai pahlawan..
Maafkan kami yang telah mengacuhkan perintahmu untuk menyelamatkan diri
Maafkan kami yang telah mengabaikan keselamatan..

Tapi engkau memang benar pahlawan..
Dengan besarnya kobaran api tak membuatmu jera untuk tetap mengutamakan keselamatan kami..
Dengan kondisi yang sebelumnya kau telah mengerti apa yang akan terjadi,
Tak ada sedikitpun niatan untuk melarikan diri dari tanggung jawab..
Kau tetap memikirkan keselamatan kami,
Kau tetap memikirkan resiko terkecil meskipun kau harus pergi meninggalkan segalanya..

Yaa Allah..
Kam memohon pada-Mu..
Ampuni dosa-dosa mereka, yaa Allah..
Berikan mereka tempat terindah-Mu
Berikan mereka cahaya yang sangat terang benderang dijalan-Mu
Berikan mereka ruangan yang sangat sejuk dalam kuburnya

Yaa Allah..
Ringankan beban mereka yang telah ditinggalkan sang Pahlawan..
Berikan ketabahan berlebih untuk keluarga yang ditiggalkannya..
Untuk kekasih tercintanya yang setia menemaninya..
Untuk istri tercinta yang setia menunggu kabar darinya..
Untuk anak tersayang yang selalu menanti kehadirannya..
Dan untuk orang tuanya yang telah mendidik serta merawat hingga mereka menjadi pahlawan..

Amiin Yaa Robbal ‘alamiin.. ~


Jerih payahmu akan selalu terukir, wahai Pahlawan Kereta Api (Tragedi 9 Desember 2013)

0 comments:

Post a Comment